Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Salurkan Manfaat DBHCHT, Dihadiri Mbak Ita dan Chef Juna

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang menggelar acara penyaluran manfaat Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Hotel Aruss Semarang, Senin (29/4/2024).

Acara bertajuk "Cinta Pangan Lokal Bersama Chef Juna" dihadiri chef kenamaan Juna Rorimpandey atau akrab disapa Chef Juna dan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Selain penyaluran DBHCHT, juga digelar FGD dan pelatihan ketrampilan tata boga/pengolahan pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dengan narasumber Kadis Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih Setyawulan; Sekretariat DBHCHT Kota Semarang, Margaritha Mita Dewi Sopa; dan Ketua ICA BPD Jateng, Chef Hendro Purwanto.

Peserta yang hadir merupakan karyawan, keluarga karyawan dan masyarakat sekitar pabrik rokok CV Pusaka Hidup, PT Prahu Lajar, PT Gentong Gotri, PT Restu Sejati Inti Abadi, PT Djirak Bukit Abadi Tembakau, RNR Tobacco, dan PT Restu Adhitama Jayasentosa.

Mbak Ita, sapaan akrab walikota, juga ikut memasak Kroket Ubi dan Teri Salmon Lombok Ijo bersama Chef Juna di acara tersebut.

Tak lama, menu yang masuk program Pangan B2SA itu matang, Mbak Ita mengantarkan langsung ke meja para peserta.

Mbak Ita mengaku senang melihat antusias para peserta mengikuti pelatihan yang masuk rangkaian agenda pengelolaan DBHCHT tersebut.

Menurutnya, Kota Semarang yang meraih predikat terbaik dalam pengelolaan DBHCHT se-Jawa Tengah mampu menunjukkan diri sebagai daerah yang menyalurkan manfaat dari penghargaan tersebut.

"Selain pemberian langsung tunai, juga meningkatkan keterampilan-keterampilan karyawan pabrik agar mereka punya kegiatan yang bisa menambah penghasilan," ujarnya.

Acara tersebut, kata Ita, dikemas dengan pelatihan sebagai bentuk kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat dan program pembinaan lingkungan sosial.

"Tadi sudah dicontohkan membuat menu makanan seperti kroket dari ubi dan hasilnya juga enak, inilah mereka dipacu dan diberi semangat agar mempunyai keterampilan yang lebih di luar sebagai pekerja," katanya.

Nantinya, acara serupa akan lebih dimasifkan lagi, baik berupa pelatihan-pelatihan, bantuan langsung tunai (BLT) ataupun kegiatan lainnya termasuk soal kesehatan seperti upaya mengentaskan stunting dan kemiskinan.

"Mereka antusias jadi ini harus digelar sesering mungkin, bisa di ruang terbuka seperti Taman Indonesia Kaya atau Balai Kota Semarang. Kemudian makanan-makanan yang asli Semarang," katanya.

Menyinggung program Pangan B2SA, Mbak Ita menjelaskan tujuannya agar pangan selain bergizi, sehat, dan murah juga aman untuk dikonsumsi.

"Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang juga punya mobil laboratorium sehingga bisa dicek kualitas bahan yang akan dimasak," katanya.(*)