Berita Regional
Polah Mencurigakan Tarsum Sebelum Mutilasi Istri, Pak RT: Bukan Kebiasaannya
Menurut penuturan ketua RT setempat, Yoyo Tarya, sebelum terjadinya pembunuhan, korban sempat dipukul terlebih dahulu oleh pelaku
TRIBUNJATENG.COM - Kisah mutilasi di Ciamis, Jabar yang begitu masih diceritakan dari mulut ke mulut.
Diantaranya soal bagaimana tabiat sebenarnya dari Tarsum (40) si pelaku.
Cerita kelakuan Tarsum sebelum peristiwa juga banyak dikisahkan lagi.
Termasuk ia sempat mau bunuh diri.
Baca juga: Karir Politik Calon Mertua Rizky Febian, Raih Kursi DPRD Badung dengan Suara Tertinggi
Baca juga: Tangis Histeris Bocah Laki-laki di Minahasa Selatan Menyaksikan Sang Ibu Dibunuh Ayahnya Sendiri
Pelaku mutilasi istri di Ciamis, Tarsum (40), juga sempat menitipkan anaknya dan mengaku hendak merantau ke Kalimantan kepada Ketua RT.
Belakangan, warga Ciamis dihebohkan dengan adanya kabar suami mutilasi istri.
Peristiwa ini tepatnya terjadi di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis pada Jumat (3/5/2024).
Tarsum membunuh lalu memutilasi istrinya yang bernama Yanti (40).
Ketua RT 08 Desa Sindangjaya Yoyo Taryo mengatakan, Tarsum sempat berkata menitipkan anaknya pada hari Rabu (1/5/2024).
Kepada Yoyo, Tarsum mengaku hendak merantau ke Kalimantan.
"Malam Rabu kemarin itu, pelaku sempat datang ke saya menitipkan anaknya karena alasannya dia mau merantau ke Kalimantan," kata Yoyo, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).
"Sempat menitipkan anak katanya mau merantau ke Kalimantan. 'Pang didikkeun budak (tolong didikin anak saya)", ucap Yoyo Tarya menirukan ucapan Tarsum.
Mendengar ucapan Tarsum, Yoyo pun tidak begitu saja percaya dan menaruh curiga.
Pasalnya, menurut Yoyo, Tarsum bukanlah tipe orang yang suka bepergian jauh apalagi merantau ke luar pulau.
"Tidak berhenti sampai di situ, bahkan pelaku juga sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara membenturkan keningnya ke tembok dan mencekik lehernya sendiri," ucap Yoyo.
"Tiga hari lalu depresi sebelum kejadian," kata Yoyo Tarya.
Ia mendapatkan informasi peristiwa tersebut terjadi setelah Tarsum didatangi penagih utang.
Setelah membunuh dan memutilasi korban, pelaku menjajakan potongan tubuh istrinya kepada ketua RT serta warga.
Saat menawarkan potongan tubuh korban, pelaku masih membawa pisau dengan kondisi masih berlumuran darah.
Setelah ketahuan, Tarsum pun diamankan warga sebelum akhirnya dibawa ke Polres Ciamis.
Kondisi Terkini Tarsum
Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengungkap kondisi Tarsum masih belum stabil setelah melakukan tindakan sadis memutilasi istrinya sendiri.
"Sampai tadi pagi untuk kondisi pelaku itu masih labil kadang bisa berkomunikasi dengan baik, kadang yang bersangkutan juga diam," ungkap Akmal saat ditemui di ruangannya, Sabtu (4/5/2024).
"Jadi kami tempatkan di sel isolasi atau dipisahkan dari tahanan yang lain," tambahnya.
Maka dari itu, pihak kepolisian sementara ini belum bisa menggali terlalu jauh mengenai motif pembunuhan Tarsum terhadap Yanti.
Pada Jumat (3/5/2024) malam, kata Akmal, pihaknya juga telah melakukan interogasi dan pemeriksaan awal.
Kendati demikian, interogasi dan pemeriksaan itu tidak bisa berlanjut karena memperhatikan kondisi psikis pelaku yang masih naik turun.
Sedangkan untuk pemeriksaan kejiwaan pelaku baru akan dilakukan pada Senin, 6 Mei 2024 mendatang.
"Untuk pemeriksaan secara kejiwaan, rencana pemeriksaannya hari Senin kami sudah berkoordinasi dengan dokter jiwa dan nanti akan dilakukan pendalaman," tambahnya.
Menurut Akmal, berdasarkan keterangan para saksi, korban sempat menghubungi Puskesmas Rancah sekitar seminggu lalu.
Pihak Puskesmas juga sempat datang untuk melakukan komunikasi dengan pelaku.
"Kemarin juga saya sempat berkomunikasi dengan petugas yang berkunjung ke rumah pelaku dan petugas Puskesmas juga membenarkan pihaknya telah berkunjung ke rumah pelaku dan memberikan semacam obat penenang untuk pelaku," kata AKBP Akmal.
Bahkan petugas puskesmas juga sempat berkomunikasi dengan pelaku dan menyampaikan bahwa kondisinya baik-baik saja.
Lalu, petugas dari Puskesmas juga menyampaikan kepada korban untuk memperbaharui perkembangan perilaku pelaku.
Tetapi, sampai dengan kejadian pembunuhan itu, tidak ada kabar terkini yang disampaikan oleh korban maupun keluarga korban tentang kondisi pelaku.
Saat dikonfirmasi apakah pelaku juga sempat melakukan tindakan percobaan bunuh diri dengan melukai dirinya sendiri, Akmal membenarkan hal tersebut.
"Memang betul, sebelumnya korban sempat melakukan percobaan-percobaan bunuh diri dengan membenturkan kepalanya dan dari sana terdapat sembilan jahitan di kepalanya akibat luka benturan tersebut," imbuhnya.
Kemudian dari perilaku reaktif itulah yang membuat istri dan keluarga pelaku menghubungi Puskesmas Rancah.
Tak hanya itu, setelah peristiwa berdarah itu, ditemukan beberapa goresan senjata tajam di lengan kiri pelaku dan juga ada tusukan benda tajam di betis sebelah kanan belakang.
"Sampai saat ini, sedikitnya ada tujuh orang saksi yang diperiksa mulai dari tetangga dan keluarga korban," terang Akmal.
"Namun pemeriksaan itu masih bersifat sementara karena kami juga memperhatikan kondisi psikis keluarga korban," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Peristiwa pembunuhan sadis itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.
Menurut penuturan ketua RT setempat, Yoyo Tarya, sebelum terjadinya pembunuhan, korban sempat dipukul terlebih dahulu oleh pelaku.
"Sebelumnya korban sempat dipukul pelaku, kemudian pelaku pergi ke rumahnya dan membawa pisau hingga akhirnya tega membunuh dan memutilasi tubuh istrinya sendiri," terang Yoyo.
Tak hanya itu, bahkan setelah memotong beberapa bagian tubuh korban seperti tangan dan kaki, pelaku menyeret potongan tubuh tersebut dan mengumpulkannya di dekat pos ronda di wilayah tersebut.
Warga yang diam-diam sempat merekam kejadian tersebut, sontak saja sangat kaget dan syok.
Belum usai sampai di situ, kemudian pelaku kembali menyeret potongan tubuh korban ke halaman rumah tetangganya berwarna hijau yang saat ini dipasangi garis polisi atau TKP.
Potongan tubuh korban juga tergeletak di sana dalam kondisi ada yang di dalam karung, lalu ditutupi oleh kain sebelum dievakuasi oleh petugas kepolisian.
Dari cerita warga sekitar, pelaku merupakan penjual domba di dusun tersebut, namun diduga mengalami depresi karena faktor ekonomi dan sempat ada orang yang menagih hutang ke rumahnya.
Beberapa warga juga sempat mendengar teriakan tak berdaya dari korban sebelum dia dibunuh suaminya sendiri.
RSUD Kewalahan Tangani Korban Keracunan MBG di Lebong Bengkulu yang Jumlahnya Capai 281 Siswa |
![]() |
---|
Berawal Pakai Narkoba Bersama, David Tusuk Pacarnya hingga Tewas |
![]() |
---|
Musleh Dibacok Tetangga Sendiri gara-gara Rebutan Pohon Jati |
![]() |
---|
Jasad Wanita Nyaris Tanpa Busana Ditemukan di Semak-Semak Lahan Kosong |
![]() |
---|
Anggota TNI Pembunuh Istri Acungkan Jari Tengah ke Keluarga Korban saat Rekonstruksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.