Berita Viral
Sosok Arya Bocah Cirebon Depresi Setelah HP dari Hasil Menabung Dijual Orangtua, Kini Putus Sekolah
Keluarga dari Arya meminta tolong kepada tetangga untuk menghungi Novi agar Arya bisa berobat.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Kisah bocah asal Cirebon bernama Arya (12) yang mengalami depresi setelah handphone yang dibelinya dengan menabung dijual orangtuanya sendiri menarik perhatian.
Kisah ini viral setelah diunggah oleh Youtuber Pratiwi Noviyanthi atau Teh Novi.
Keluarga dari Arya meminta tolong kepada tetangga untuk menghungi Novi agar Arya bisa berobat.
Dari keterangan seorang warga, Arya mulai menjadi pendiam dan marah-marah setelah handphone yang ia beli dari hasil menabung kenclengan setiap minggu dijual ibunya sendiri.
“Jadi anak ini kan suka kenclengan, jadi bawa kotak amal. Anaknya gemi suka nabung, dia suka beli handphone sendiri beli sepeda sendiri. Ada satu ketika pada saat orangtuanya nggak punya, ada barang-barang yang ia beli dijual. Karena itu dia langsung drop langsung kena,” papar salah satu tetangga Arya.
Mendengar jawaban itu, Teh Novi pun kaget.
“Pihak keluarga cuma mau teteh aja, soalnya anaknya ngamuk terus. Di rumah sakit jiwa itu diagnosanya ada nggak ada. Di rumah sakit cuma dikasih obat pusing doang. Jadi keluarga minta saya buat hubungin teh Novi untuk dibawa berobat saja,” ucap salah satu tetangga.
Tetangga mengungkap jika Arya adalah sosok anak yang hemat dan rajin menabung.
Bahkan dari hasil menabung itu, Arya bisa membeli handphone serta sepeda.
Kemudian sang ibu mengungkap jika sebelum seperti ini, Arya adalah anak yang nurut.
Arya juga rajin solat dan juga rajin mengaji.
Arya sendiri adalah anak pertama dari 3 bersaudara.
Sang ibu bekerja sebagai buruh.
Sedangkan ayahnya juga seorang buruh yang kerja di luar kota.
Akibat kondisi ini, Arya harus putus sekolah saat 2 bulan duduk di bangku kelas 6 SD.
Namun kondisi Arya mulai berubah setelah handphonenya dijual oleh sang ibu.
Sang ibu menceritakan jika dirinya sempat meminta ijin dulu ke Arya sebelum menjual.
“Awal mulanya ngamuk teh, saya akuin, emang ekonomi lagi turun yah, dia punya HP teh. Karena saya punya anak 3, Arya yang pertama, saya punya anak lagi dia” papar ibu Arya.
“Karena saya butuh, saya jual teh. Ijin sama anaknya, iya ga papa, tapi pas dijual ngamuk, jadi dia itu anaknya tertutup teh. Apa-apa dipendem sendiri. Di Sekolah ngelamun, nggak mau gaul sama temen. Saya dipanggil gurunya. Saya nggak tahu, barang kali ada yang bully, saya tanya temannya, nggak ada”
Arya mulai menjadi pendiam di sekolah.
Dirinya juga mulai sering emosi dan juga berteriak ingin mati saja.
Selain itu Arya juga merusak barang seperti lemari, pintu dan yang lain.
Tak hanya itu, Arya juga beberapa kali kabur hingga ke luar kota.
Keluarga sempat mengganti barang milik Arya namun sang anak tetap tak mau.
“Masih belum sembuh teh, masih nggak fokus. Saya ada di sampingnya, dia ke bibinya, ke Kuningan yuk cari mamah, padahal saya ada di sini,” papar sang Ibu.
Pihak keluarga juga sempat membawa Arya berobat di rumah sakit.
Namun hanya diberikan obat pusing saja.
Sehingga kini pihak keluarga meminta bantuan Novi untuk membantu kesembuhan Arya. (*)
Kisah Istichomah dan Tradisi Saparan Warga Kabupaten Semarang: Makan Wajib, Ratusan Tamu Dijamu |
![]() |
---|
Teganya Ibu di Cilacap Biarkan Selingkuhan Menyiksa Balitanya Hingga Tewas |
![]() |
---|
Wanita Berseragam ASN Disperkim Rembang Ditemukan Tewas di Perairan Tasikagung, Dibunuh? |
![]() |
---|
Potret Bendera Merah Putih Sepanjang 250 Meter di Batang |
![]() |
---|
10 Fakta Cheryl Darmadi, Putri Konglomerat yang Jadi Buronan, Rugikan Negara Triliunan Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.