Berita Semarang
Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti Semarang Titik Awal Perjalanan Bhikkhu Thudong Internasional 2024
Kota Semarang menjadi titik awal perjalanan Bhikkhu Thudong Internasional 2024. Perjalanan Bhikkhu Thudong Internasional
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
Tidak sampai di sini, ungkap dia, dokumen arsip Badra Santi Institute juga mengungkap sumber informasi penting bernilai kesejarahan tinggi Bukit Kassapa.
Berdasarkan naskah berjudul, “de Laatste Boeddhisten op Java” yang diterbitkan surat khabar de Locomotief tahun 1902, merujuk sumber karya tulis beraksara Jawa Kuna dari Pantura.
Sumber dimaksud mengisahkan perjalanan seorang pemeluk Buddha terakhir di Jawa sesudah rubuhnya Wilwatikta-Majapahit.
Sosok ini bernama Kjai Tapa dari Pantura yang membawa pustaka terakhir Wilwatikta-Majapahit untuk disimpan di Candi Agung Borobudur.
Dalam perjalanannya, Kjai Tapa dikejar dan dihalangi penguasa saat itu, yang bernama Kjai Gedhe.
"Kjai Tapa berlari menyelamatkan diri menembus hutan Srondol, kemudian berdiam di tepi Sungai Ngaran (Kaligarang)," tuturnya.
Di tepi sungai ini, Kjai Tapa terkesima menjumpai sebuah candi kecil dengan empat arca Buddha mengelilingi satu arca Buddha di pusatnya (Candi Panca Dyani Buddha?) Kjai Tapa berdiam sementara waktu di Candi ini yang juga terdapat sebuah pendapa dengan sekelompok arca Buddha dengan desain indah.
Sesudah berhasil menyelamatkan diri dari pengejaran Kjai Gedhe, Kjai Tapa melanjutkan perjalanan ke Candi Agung Borobudur dengan singgah di Bukit Siwakul.
Kemudian ia meneruskan perjalanan melalui danau yang kini dikenal sebagai Rawapening.
"Setelah beberapa waktu, Kjai Tapa tiba di Candi Agung Borobudur dan bertemu seorang guru Buddha terakhir di Jawa yang bernama Kjai Rana," paparnya.
Agenda Bhikkhu Thudong di Semarang
Perjalanan Thudong Internasional 2024 kali ini akan mengulang kembali peristiwa bersejarah menempuh “jalur sakral” di Hutan Bukit Kassapa dan Hutan Pakintelan yang luasnya lebih dari 200 hektar.
Rabu, 15 Mei 2024, petang hari sesudah acara penyambutan singkat di Vihara Buddha Dipa, Pakintelan, Gunungpati.
Para Bhikkhu Thudong berjalan kaki menembus kedalaman hutan kota dan menyeberangi Sungai Kaligarang yang berbatasan dengan Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik.
Untuk kelancaran dan keamanan perjalanan di “jalur sakral” ini, sejumlah relawan gabungan dari beberapa elemen masyarakat secara aktif terjun mendukung persiapan.
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Proyek Outer Ring Road Semarang Terkendala Anggaran, Masih Cari Skema Pembangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.