Berita Pati
Eks Panwascam di Pati Gelar Aksi Protes Tutup Sebelah Mata, Protes Hasil Rekrutmen Jalur Existing
Eks anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pati, Selasa (14/5).
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Eks anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pati, Selasa (14/5/2024).
Mereka menyerahkan surat dan melakukan aksi protes terhadap Bawaslu Pati terkait perekrutan anggota Panwascam jalur existing untuk Pilkada 2024.
Mereka yang tergabung dalam Jaringan Peduli Demokrasi Pati (JPDP) tersebut membebat kepala dan menutup sebelah mata dengan kain kasa atau perban.
Ini merupakan simbol protes mereka yang menilai Bawaslu Pati "menutup sebelah mata" dalam rekrutmen Panwascam jalur existing.
Adapun surat yang nereka layangkan berisi ungkapan mempertanyakan putusan Bawaslu Pati yang mereka nilai merugikan mantan Panwascam yang tidak diloloskan dalam jalur existing.
"Kami menanyakan standar atau barometer apa yang digunakan pimpinan Bawaslu Pati dalam meloloskan kandidat pada proses existing," kata Koordinator Jaringan Peduli Demokrasi Pati, Muhammad Saiful Huda.
Baca juga: 22 Panwaslu Kecamatan Existing Dinyatakan Lolos Seleksi, Bawaslu Kota Semarang Butuh 26 Orang Lagi
Bagi dia, putusan Bawaslu bisa menimbulkan asumsi negatif di tengah masyarakat bahwa mantan Panwascam yang tidak lolos jalur existing ini tidak bisa bekerja.
"Bahkan ada teman kami yang dinilai cacat moral. Itu urusan pribadi. Hal-hal seperti ini yang kami tanyakan kepada pimpinan (Bawaslu) sehingga publik tidak bertanya-tanya tentang putusan tersebut," kata Saiful yang merupakan Eks Ketua Panwascam Margoyoso ini.
Dia menambahkan, aksi menutup sebelah mata ini merupakan bentuk sindiran kepada jajaran Bawaslu Pati agar mereka mengambil keputusan menggunakan "kedua mata dan kedua telinga".
"Supaya putusan itu memberikan keadilan bagi semua dan tidak melukai yang lain" ucap dia.
Pada kesempatan sebelumnya, Saiful dan kawan-kawan juga sempat menuding Bawaslu Pati tidak netral.
Dia menganggap ada kejanggalan-kejanggalan dalam proses rekrutmen Panwascam jalur existing.
Dalam jalur existing ini, terdapat 27 peserta yang dinyatakan lolos penilaian evaluasi kinerja dan berhak menjadi panwaslu kecamatan untuk Pilkada November 2024 mendatang.
Saiful menilai beberapa peserta dipertahankan menjadi Panwaslu kecamatan karena memiliki kesamaan "warna" atau berafiliasi dengan organisasi tertentu.
"Terindikasi nama-nama itu oleh oknum pimpinan Bawaslu dipertahankan karena pendekatan kelompok atau warna tertentu. Tidak mengedepankan objektivitas atas penilaian atau kinerja teman-teman selama ini," jelas Saiful.
Jubir Gerindra Pati Duga Aksi Demo Minta Penggantian Anggota Pansus dari PDIP Ada yang Menunggangi |
![]() |
---|
Janji Berpihak ke Rakyat Diuji di Pati: Warga Desak Partai Gerindra Pecat Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Sanggupi Tuntutan Petani soal Izin Tambang hingga Reforma Agraria |
![]() |
---|
Petani Desak Bupati Pati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA 7,3 Hektare di Pundenrejo |
![]() |
---|
Suara Semar dari Lereng Kendeng: Jerit Petani Pati yang Tanah dan Airnya Dirampas Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.