Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Curhat Warga Cluster di Tangerang: RT Buat Aturan Tamu Dilarang Menginap Selain 1 KK

Curhat seorang wanita penghuni cluster perumahan di Tangerang yang didatangi ketua RT dan RW sambil bawa polisi karena ada tamu menginap viral.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
X @aurellrfn
Viral Curhat Warga Cluster di Tangerang: RT Buat Aturan Tamu Dilarang Menginap Selain 1 KK 

TRIBUNJATENG.COM - Curhat seorang wanita penghuni cluster perumahan di Kabupaten Tangerang yang didatangi ketua RT dan RW sambil bawa polisi karena ada tamu menginap viral.

Kisah ini dibagikan oleh akun X @aurellrfn pada 20 Mei 2024.

Dalam unggahannya itu, akun tersebut menceritakan jika dirinya memiliki ketua RT dan RW yang memiliki sifat agak lain.

Ketua RT dan RW itu membuat peraturan yang beda dari tempat lain.

Di antaranya, tamu yang diperbolehkan menginap di rumah warga harus satu KK (kartu keluarga).

"Gak boleh ada yang nginep selain 1 KK, kalo gak bakal digedor” di marahin di tunjuk”, harus minta izin sujud sama RT dulu,” tulis Aurell.

Bahkan saat ada teman dari Aurell yang menginap di rumahnya, rumah Aurell didatangi RT dan RW sembari membawa polisi.

Padahal saat itu Aurell bersama dengan adik dan juga tamunya.

Alhasil, rumahnya diketok-ketok tengah malam oleh RT yang membawa polisi.

“RT RW bawa polisi grebek rumah atas dasar apa ya?

Aku ber-4 ya sma ade dan tamu aku bukan berdua doang. Aku cerita ke warga" lain mereka baik bgt Igsung dtg bantu cover takut aku di kenapa"in RT RW atau satpam yang dtg.,”tulisnya dalam keterangan.

Aurel mengaku jika hal ini bukan pertama kali. 

“Ini bukan pertama kali RT RW ngerecokin aku krna masalah tamu" tp ini semakin di cecar krna aku gk bayar IPKL. Tamu aku nginep krna besoknya kita mau pergi pagi" ke kelapa gading, biar Ibh efisien dan ada yg nyetir jadi aku blg nginep aja.,”

Pengunggah juga membagikan chat obrolan dari ketua RT kepadanya.

Dalam obrolan itu, ketua RT mengingatkan Aurell bahwa tamu harus pulang jam 10 malam dan tak boleh menginap dengan alasan Aurel belum membayar IPKL (Iuran Pemeliharaan dan Keamanan lingkungan).

“Jam 10 malam harus keluar ya, tidak di ijinkan untuk menginap.

Aurel saya dapat info dari pengurus bahwa tidak di ijinkan menginap ya. Dikarenakan belum membayar IPKL ya,”

Sementara itu, Aurel menuliskan beberpa warga tak mau membayar IPKL berawal saat cluster tersebut sudah mandiri dan tak pake developer lagi.

Pihak RT dan RW menjanjikan jika uang IPKL bakal lebih murah karena tak pakai developer.

Namun ternyata hanya berkurang Rp 15 ribu saja.

Bahkan saat ditanya laporan keuangan, pihak RT selalu memberi alasan.

“Tapi tiba" Februari ini RT RW kabarin bahwa cluster gw udh mandiri gak pake developer lagi.

Yang artinya semua uang IPKL tuh di urus sama mereka, di bayar ke mereka di kelolah lah sama mereka. Nah mereka ternyata menjaniikan kalo keluar developer bayaran IPKL bakal lebih murah.

Ternyata sama aja beberapa cuma berkurang 15ribu. (Minimal 500rb perumah tergantung ukuran rumah) Sebulan dua bulan keluar dari developer warga minta laporan keuangan karna kan ini udh d bayar ke RT RW. Setiap di tanya ngeles dan kasih laporan yang halusinasi,” tulisnya.

Kemudian warga yang pesan makanan dari ojek online di atas jam 10 malam harus mengambil di pos satpam.

Karena ojol tak boleh masuk.

“Di atas jam 10 gofood harus ambil sendiri ke post satpam gak boleh masuk rumah.

Tong sampah umum di angkut karna lebih dari setengah cluster gak mau bayar IPKL," tulis akun tersebut.

Warga yang komplain pun langsung dikeluarkan dari grup.

Kini warga lain pun berusaha mencari cara untuk menurunkan RT dan RW tersebut.

“Sampai skrg masi di usahakan sama warga lain untuk RT RW nya di copot jabatannya, kita udh ttd surat juga udh di kirim ke kelurahan. 

Kita smpt mau kasih undangan kelurah untuk dtg ke kar**** sekalian silahturahmi, tp kata lurah harus ada ttd RW dlu sedangkan ketika di japri minta ttd RW gk bersedia karena dia blg dia gk mau turun dari jabatannya.,”

Namun hingga kini belum ada klarifikasi dari pihak RT maupun RW.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved