Viral SPG Kambing di Bantul Berpenampilan Cantik Sampai Didatangi Irfan Hakim

TRIBUNJATENG.COM - Video Sales Promotion Girl (SPG) kambing dengan penampilan cantik menarik perhatian netizen.

Bahkan artis Irfan Hakim sampai mendatangi tempat jual kambing yang memperkejakan SPG cantik tersebut di Bantul.

Hal ini terlihat dalam unggahan terbaru dari Irfan Hakim di channel Youtubenya deHakims Channel pada 20 Mei 2024.

Baca juga: Remaja Tembak Orangtua dan Saudaranya Gegara Ponsel Direbut

Dalam video yang diunggah, tampak ada empat SPG domba yang berjualan di peternakan kambing.

Tepatya di kandang kambing Mutiara Eva yang berlokasi di Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Keempat SPG itu adalah Agata, Santi, Kiki, dan Osin.

Sebelum menjadi SPG kambing, Santi menjadi SPG event-event mall.

Baca juga: Asyik Berenang di Pantai Kertojayan Purworejo, Pemuda Terseret Ombak Laut Selatan

Ia mengaku ini adalah pengalamannya pertamanya menjadi seorang SPG kambing.

“Pengalaman pertama, karena kita ingin emnjadi experience baru, penasaran. Dan pengen tahu bagaimana caranya menjual kambing,” ucap Santi kepada Irfan Hakim.

Santi dan lainnya pun sering mendapat calon pembeli yang genit.

“Ada satu dua, kita biasa saja tetep profesional,” lanjuta Santi.

Meskipun tak sesejuk di mall, keempat SPG ini tetap senang dan menikmati.

Baca juga: KDRT Jadi Kasus Kekerasan Tertinggi di Semarang: Korban Ayo Speak Up

Mereka pun mengaku jika penghasilan mereka sebagai SPG kambing lebih besar dibandingkan di event mall.

Kandang Kambing Mutiara Eva sendiri milik Adi Karnadi.

Semenjak memperkerjakan SPG, penjualan domba dan kambing miliknya menjadi untung besar.

Baca juga: Mas Dar Beberkan Perjuangan Prabowo Subianto, Meski Kalah 4 Kali Tapi Tak Patah Arang

Awalnya penjualan kambing berada di angka 130 ekor dan kini meningkat menjadi 184 dalam satu bulan ini.

Adi sendiri menjual kambing di kisaran harga Rp 2 juta hingga Rp 12 juta.

Adi mengambil kambing itu dari peternak sekitar.

Hal itu ia lakukan agar para petani/peternak kambing tak menerima harga terlalu rendah.