Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Pelajar Semarang Yang Terlibat Gangster Tidak Bisa Bikin SKCK, Begini Kata Pengamat Pendidikan

Polisi tidak akan menerbitkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK bagi pelajar Semarang yang terlibat gangster. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
dok Polrestabes Semarang
Anggota Polrestabes Semarang menangkap 18 remaja dalam operasi semalam di jalanan Semarang. Belasan remaja tersebut terindikasi sebagai anggota gangster, Rabu (3/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polisi tidak akan menerbitkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK bagi pelajar Semarang yang terlibat gangster

Tak hanya terlibat gangster, polisi juga akan melakukan langkah serupa ketika mereka terciduk melakukan tawuran hingga balap liar.

Baca juga: Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Gagal Kabur dari Kejaran Gangster

"Para pelajar yang pernah kami ciduk karena terlibat gangster, tawuran dan balap liar itu kami data, dari data itu semisal mereka sampai tiga kali terus menerus melakukan kejahatan itu nanti akan mengalami kesulitan membikin SKCK," ujar Kasat Samapta Polrestabes Semarang, AKBP Tri Wisnugroho Yulianto saat dihubungi Tribun, Selasa (28/5/2024).

SKCK merupakan dokumen wajib  sebagai syarat dalam melamar pekerjaan, mengurus daftar sekolah, izin pindah penduduk dan keperluan administrasi lainnya. 

Menurut Wisnu, kebijakan tersebut bagian dari memberikan efek jera sekaligus untuk menekan tumbuhnya kelompok gangster di kota Semarang

"Kami peringatkan ke remaja atau pelajar Semarang jangan sampai telribat tiga hal tersebut," imbuhnya. 

Pengamat pendidikan dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Ngasbun Egar menilai ancaman itu sebaiknya sebagai langkah pencegahan sekaligus efek jera terhadap anak-anak yang sudah berkali-kali melanggar dan diciduk berulang kali oleh polisi.

Namun, jangan diterapkan bagi mereka yang hanya ikut-ikutan atau pertama kali melanggar.

Baca juga: Kelompok Remaja Semarang dan Demak Berlagak Jadi Gangster, Janjian Bentrok Lewat Medsos

Sebab mereka masih remaja yang sedang mencari identitas dan belum matang kepribadiannya. 

Maka perlu bimbingan yang bukan berujung hukuman. 

"Kalau kebijakan itu menimpa setiap anak yang terlibat kegiatan pelanggaran akan tidak bisa mendapatkan SKCK maka merugikan. Itu namanya bukan mendidik," tandas dia. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved