Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita jateng

Adanya Temuan Sejumlah SPBE Nakal, Pengecekan Volume Elpiji bakal Diperketat

Audit 'Pertamina Way' di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di wilayah Jateng-DIY bakal

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Ist/Dok Pertamina Patra Niaga
Ilustrasi - Petugas SPBE mengisi gas ke dalam tabung epliji 3 kilogram. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Audit 'Pertamina Way' di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di wilayah Jateng-DIY bakal diperketat.

Hal itu menyusul temuan sejumlah SPBE nakal, yang melakukan pengisian tidak sesuai ketentuan volume. SPBE nakal itu tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang, Bandung, Purwakarta, Padalarang, Ujung Berung, dan Cimahi.

Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah (JBT), Marthia Mulia Asri mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan pengisian elpiji yang akan dipasarkan kepada konsumen.

"Kami senantiasa memonitor dan mengecek SPPBE/SPBE per 3 bulan dengan melaksanakan audit Pertamina Way, demi memenuhi ketepatan kualitas dan kuantitas elpiji bagi konsumen," katanya, Selasa (28/5).

Menurut dia, sistem audit bagi seluruh SPPBE/SPBE melalui Pertamina Way dilakukan oleh lembaga audit dengan elemen audit meliputi jaminan kualitas dan kuantitas, kinerja Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi peralatan dan fasilitas, aspek HSSE hingga administrasi.

Guna memastikan kualitas dan kuantitas produk elpiji sebelum ke konsumen, Marthia menuturkan, Pertamina Patra Niaga juga mewajibkan seluruh SPPBE/SPBE melakukan langkah Standar Operation Procedure (SOP) sebelum pengisian gas ke tabung.

Hal itu antara lain pengecekan akurasi mesin pengisian sebelum dioperasikan, pengecekan kualitas produk dengan uji lab di terminal elpiji, melakukan pengecekan visual kondisi tabung sebelum pengisian, proses uji sampling mesin pengisian setiap awal dan pergantian shift.

SOP itu juga termasuk pemasangan seal karet bila tidak ada di tabung, dilanjutkan pemasangan tutup pengaman dan segel di tabung, dan pengecekan kebocoran pada tabung sebelum diangkut ke truk agen.

"Uji Sampling tabung dilakukan setiap hari oleh SPPBE/SPBE yang dituangkan dalam logbook sampling harian. Sampling terdiri dari tiga tabung per mesin UFM (Unit Filling Machine) atau mesin pengisi gas ke tabung," jelasnya.

Marthia menyatakan, uji sampling di masing-masing SPPBE/SPBE dilakukan pagi sebelum operasional, untuk memastikan setting UFM sesuai dengan ukuran berat isinya, yakni 3 kg untuk tabung elpiji melon.

Menurut dia, hasil monitor dan pengecekan tersebut dikoordinasikan dengan SPPBE, dan dilaporkan pada aplikasi internal Pertamina, termasuk jika ada yang perlu ditindaklanjuti.

Sebagai informasi, berat total produk elpiji 3 kg adalah 8 kg, yang terdiri dari berat tabung 5 kg dan berat isi 3 kg. Jika melakukan pembelian elpiji di pangkalan resmi, konsumen dapat menimbang langsung tabung yang akan dibeli. "Apabila tidak sesuai beratnya, maka pangkalan wajib mengganti," tandasnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved