Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

5 Pembunuh Vina Cirebon Ungkap Pegi Setiawan Bukan Pelaku: Berdasarkan BAP Baru

Hasilnya, 5 dari 6 pelaku pembunuh Vina mengatakan Pegi Setiawan bukan pelakunya.."Jadi enam orang terpidana sudah di BAP baru, lima mengatakan Pegi t

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Instagram
Polisi Yakin Pegi Setiawan yang Pertama Perkosa Vina dan Kerahkan Gengnya 

5 Pembunuh Vina Cirebon Ungkap Pegi Setiawan Bukan Pelaku: Berdasarkan BAP Baru


TRIBUNJATENG.COM - Polisi sempat menetapkan Pegi Setiawan sebagai otak pelaku utama pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon pada 2016 silam. Meski demikian, hal itu tidak diakui oleh Pegi. 

Vina dan Eky tewas mengenaskan di tangan 11 genk motor
Vina dan Eky tewas mengenaskan di tangan 11 genk motor (Instagram)


Kesaksian Bondol yang menyatakan Pegi berada di Bandung menjadi pertimbangan Polisi. Bondol dan temannya pun akhirnya dipanggil untuk menjadi saksi.


Tidak hanya itu, Polisi dikabarkan sudah melakukan intograsi kepada 6 pelaku pembunuh Vina.


Hasilnya, 5 dari 6 pelaku pembunuh Vina mengatakan Pegi Setiawan bukan pelakunya.


Hal itu dibeberkan oleh Hotman Paris selaku pengacara keluarga Vina.


Kata Hotman, berdasarkan keterangan para terpidana dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan baru-baru ini.


"Jadi enam orang terpidana sudah di BAP baru, lima mengatakan Pegi tidak terlibat, hanya satu yang mengatakan terlibat," kata Hotman dari keterangannya dalam konferensi pers bersama keluarga Vina, Rabu (29/5/2024).


Hal tersebut yang membuat pihaknya dan keluarga korban masih meragukan terkait apakah Pegi pelaku sebenarnya atau bukan.


"Kita tidak mengatakan 100 persen bukan (pelaku), masih meragukan. Karena lima dari terpidana bukan Pegi pelakunya, hanya satu yang mengatakan," ujarnya, dikutip dari Breaking News Kompas Tv.

 

Kesaksian Bondol


Bondol, teman Pegi bersaksi bahwa Pegi sedang berada di Bandung saat pembunuhan Vina terjadi di Cirebon pada 27 Agustus 2024.


"Ya, saya selalu teman kerja buruh bangunan dan sekaligus tetangga kampung gak yakin dengan penetapan Pegi Setiawan sebagai pelaku (pembunuhan Vina dan Eki), jadi Pegi korban salah sasaran atau salah tangkap," ujar Bondol.


Menurut Bondol, pada tanggal 21 Agustus 2016, Pegi meneleponnya untuk mengajak bekerja di Bandung.


"Kebetulan saya waktu itu lagi nganggur, jadi saya terima tawaran itu," ucapnya.


Setibanya di Bandung, mereka bergabung dengan Parman (paman Pegi) dan Ibnu (saudara), serta Robi (adik Pegi) yang berangkat bareng ke Bandung bareng dengannya.


Selama di Bandung, Bondol bekerja sebagai buruh bangunan hingga tanggal 27 Agustus 2016.


Pada hari tersebut, Bondol memutuskan untuk pulang ke Cirebon karena tidak betah.


"Saya pulang diantar sama Pegi, Ibnu, dan Robi sampai jalan raya."


"Pas angkot datang, saya naik tuh jurusan Leuwipanjang sekitar jam 8 malam," jelas dia.


Setelah sampai di Leuwipanjang, Bondol melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Cirebon dan tiba sekitar pukul 11 malam.


"Saya turun di bawah jembatan (ruas Tol Palikanci) KM 202 atau di jembatan Talun," katanya.


Di sana, Bondol sempat menyaksikan keramaian yang ternyata merupakan lokasi kejadian pembunuhan Vina dan Eki.


Awalnya, ia mendapatkan informasi bahwasanya peristiwa itu merupakan kecelakaan lalu lintas.


Beberapa hari kemudian, Bondol mendengar kabar bahwa Pegi sedang dicari kepolisian yang terlibat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eki.


"Di rumah Pegi, ibunya cerita kalau Pegi pelakunya, ya saya kaget, karena tanggal 27 Agustus 2016 itu, Pegi gak pulang ada di Bandung," ujarnya.


Ia menambahkan bahwa tidak mungkin Pegi bisa kembali ke Cirebon dan melakukan pembunuhan pada hari yang sama.


Dengan kesaksian ini, Bondol berharap agar pihak berwenang dapat meninjau kembali penetapan Pegi sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki.


"Jadi gak logis aja, Pegi ditetapkan tersangka karena Pegi gak di Cirebon waktu kejadian, gak mungkin juga ada Pegi nyusul saya pulang (ke Cirebon) terus membunuh orang, gak mungkin," ucap Bondol.

 


Sebagai informasi, Pemerkosaan dan pembunuhan Vina (16) terjadi di jembatan layang Kecamatan Talun, Cirebon, terjadi pada 27 Agustus 2016.


Vina dan kekasihnya tewas dibunuh oleh 11 genk motor. Awalnya, 11 pelaku nembunuh Eky terlebih dahulu. Setelah itu kaki Vina dilindas dan diperkosa 11 pelaku.


Tujuh pelaku telah divonis penjara seumur hidup. Satu pelaku telah bebas lantaran hanya dipaksa ikut-ikutan.

 

 

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved