Video Kronologi Kecelakaan Bus Terguling di Karanganyar, Sopir Telat Oper Gigi Rendah

Berikut ini video kronologi kecelakaan bus terguling di Karanganyar, sopir telat oper gigi rendah.

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sebanyak delapan penumpang mengalami luka-luka akibat bus pariwisata terguling di Karanganyar, diduga sopir telah oper gigi rendah.

Akhirnya rombongan wisatawan asal Sleman mengalami kecelakaan tunggal hingga terguling di tanjakan dekat Rumah Makan Mbak Ning 2 Desa Puntukrejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar pada Minggu (2/6/2024) sekira pukul 15.30. 

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Aliet Alphard menyampaikan, bus nopol AD 7833 BV yang dikemudikan Yasir (38) membawa 30 penumpang tersebut usai dari kawasan The Lawu Park Tawangmangu.

Rombongan rencananya hendak menuju ke Air Terjun Jumog di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso. 

"Sesampainya di tanjakan dekat Alas Karet, informasi dari driver, beliau telat ngoper jadi masuk gigi tinggi bukan gigi rendah. Kebetulan jalan menanjak alhasil tidak kuat melorot dan terguling," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu malam. 

Kondisi bus pariwisata yang mengalami kecelakaan tunggal di Kawasan Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Minggu (2/6/2024). (POLRES KARANGANYAR)
Akibat kecelakaan tersebut ada delapan penumpang yang mengalami luka ringan.

Lanjutnya, para penumpang tersebut telah dibawa ke RSUD Karanganyar guan menjalani perawatan.

Dari hasil pemeriksaan rontgen, terang Kasatlantas Polres Karanganyar, tidak ada yang mengalami patah tulang.  

"Sementara masih di rumah sakit, setelah itu rawat jalan. Sopir diamankan di Mako Satlantas Polres Karanganyar," terangnya. 

Dia menerangkan, penumpang lainnya telah dioper ke bus lain.

Barang bukti bus telah diamankan di Unit Laka Satlantas Polres Karanganyar.

Pihaknya bersama Dishub Karanganyar akan memeriksa terkait kelayakan kendaraan tersebut meski kejadian tersebut dikarenakan human error. 

"Sebelum berangkat, cek kendaraan, kebanyakan kejadian (kecelakaan lalu lintas) karena human error," ungkapnya. (Ais)