Berita Jateng
Perjuangan Joko Warga Rawa Pening Keliling Kampus Sebarkan Penolakan Warga soal Proyek Revitalisasi
Joko Susanto (44) warga Kelurahan Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang keliling ke sejumlah kampus di Kota Semarang untuk mengabarkan penolaka
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Joko Susanto (44) warga Kelurahan Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang keliling ke sejumlah kampus di Kota Semarang untuk mengabarkan penolakan warga pada proyek Revitalisasi Danau Rawa Pening.
Proyek tersebut dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana yang masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintahan Joko Widodo.
Proyek ini sudah berjalan dengan melakukan pematokan di wilayah sempadan danau, termasuk di pekarangan rumah Joko.
Joko keliling kampus di Semarang untuk melakukan diskusi bersama mahasiswa soal konflik agraria di wilayah kampungnya.
Dampak dari proyek itu, warga kuatir bakal menggusur ruang hidup mereka dari pertanian hingga tangkapan ikan akan lenyap.
"Kami sadar perjuangan warga menolak revitalisasi butuh keterlibatan mahasiswa sehingga nantinya bisa berkolaborasi," ujar Joko selepas diskusi lingkungan di Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kota Semarang, Jumat (7/6/2024) malam.
Joko mengaku, sudah bertemu dengan ratusan mahasiswa di Kampus UIN Walisongo, Unnes, Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Sultan Agung (Unissula).
Para mahasiswa, kata dia, merespon dengan sangat bagus sekaligus peduli dengan derita warga Rawa Pening.
Mahasiswa juga memiliki kesadaran kolektif bahwa langkah Pemerintah dalam ambisi besarnya pada proyek revitalisasi merupakan salah besar karena mengabaikan warga.
"Kami merasa menguatkan para warga di area konflik untuk berjuang," paparnya.
Surati Bupati
Selain keliling kampus di Semarang, Joko bersama warga yang tergabung dalam Perhimpunan Petani Nelayan Rawa Pening (PERPENNERA) juga menyurati Bupati Semarang Ngesti Nugraha.
Surat dilayangkan warga ke kantor Setda Pemkab Semarang, Jumat (7/6/2024). Menurut Joko, surat itu berisi ajakan untuk rembugan antara warga Rawa Pening dengan orang nomor satu di Kabupaten Semarang.
"Kami ingin Bupati jangan lepas tangan dalam konflik ini," kata dia.
Menurut Joko, masih ada beberapa hal yang dipertanyakan warga Rawa Pening terutama perbedaan luasan yang menjadi patokan revitalisasi. "Kami ingin menyampaikan itu, semoga segera direspon Bupati," harapnya.
Pengacara Publik Bidang Lingkungan Agraria dan Pesisir LBH Semarang, Fajar M Andhika mengatakan,proyek revitalisasi Rawa Pening alih-alih menyejahterakan masyarakat malah menimbulkan polemik dengan adanya perampasan lahan.
Oleh karena itu, masyarakat berupaya ke Pemerintah Kabupaten untuk mengecek sikap pemerintah daerah terhadap Proyek Strategis Nasional yang mengancam kehidupan mereka.
Namun, Pemda acapkali berkilah dengan dalih PSN padahal pemda terutama DPRD Kabupaten Semarang ketika memiliki keberpihakan ke masyarakat sangat mungkin mengajukan keberatan terhadap proyek itu.
"Sampai sekarang tak ada upaya itu maka rakyat ujungnya berjuang sendiri," bebernya. (iwn)
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Gendhis Menemukan Sekantong Emas
Baca juga: Ombudsman RI Jateng Bentuk Posko Pengawasan PPDB 2024/2025
Baca juga: Pedagang Pasar Babe Ingin Segera Cepat Berjualan
Baca juga: Video Pekerja Bangunan Meninggal Kesetrum di Proyek Rehabilitasi Gereja Blenduk Semarang
Pomnas 2025 Diikuti 3.065 Atlet Mahasiswa, Gubernur Jateng: Ajang Silaturahmi, Merangkai Persatuan |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Untuk Distribusi Pangan Murah |
![]() |
---|
Eceng Gondok Venue Dayung Kualifikasi Porprov Jateng di Danau Rawa Pening Semarang Sudah Dibersihkan |
![]() |
---|
Lepas Kontingen Pomnas XIX, Gubernur Ahmad Luthfi Tergetkan Jateng Juara Umum |
![]() |
---|
Ringankan Beban Warga, Ahmad Luthfi Serahkan Bantuan 6 Ton Beras kepada Kelompok Rentan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.