Perang Rusia Ukraina
Putin Siap Melawan AS, Rusia akan Pasok Senjata kepada Musuh-musuh Amerika dengan Rudal Canggih
Rusia kini siap perang-habis-habisan melawan Amerika Serikat dan para sekutunya jika negara tersebut terus memprovoksi Rusia dalam konflik perang Rusi
TRIBUNJATENG.COM, MOSKOW – Rusia kini siap perang-habis-habisan melawan Amerika Serikat dan para sekutunya jika negara tersebut terus memprovoksi Rusia dalam konflik perang Rusia melawan Ukraina.
Terbaru, Rusia siap mempersenjatai serta memasok musuh-musuh AS dengan senjata dan rudal canggih.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev saat berbicara dengan para editor senior kantor berita internasional di St Petersburg.
Tak dijelaskan negara atau wilayah mana saja yang nantinya akan dipersenjatai Rusia, namun mengutip dari Reuters Moskow bakal mengeluarkan sejumlah senjata canggih jarak jauh termasuk rudal hipersonik untuk musuh-musuh AS.
Rencana ini dia ungkap sebagai respons terhadap pengiriman senjata yang baru-baru ini dilakukan Washington dan para sekutunya seperti , Inggris, dan Prancis ke Ukraina.
“Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kami dan menimbulkan masalah bagi kami, mengapa kami tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan kelas yang sama ke wilayah di dunia di mana akan terjadi serangan terhadap fasilitas sensitif negara-negara (Barat) tersebut,” kata Medvedev.
“Sekarang, semoga Amerika Serikat dan sekutunya merasakan langsung penggunaan senjata Rusia oleh pihak ketiga,” imbuh Medvedev.
Bom Nuklir
Gertakan seperti ini bukan kali pertama yang dilontarkan Presiden Vladimir Putin. Pimpinan tertinggi di Rusia itu telah berulang kali mengancam bakal melakukan serangan ke AS dan sekutunya apabila mereka nekat mengusik kedaulatan Rusia.
Belakangan ini Prancis dan negara-negara di Eropa juga kepergok tengah mempersiapkan pengiriman pasukannya guna mempercepat kemenangan Ukraina atas perang dengan Rusia yang telah berlangsung selama 2 warsa.
Hal tersebut sontak memicu kepanikan Rusia, karena tindakan ini mengganggu demarkasi keamanan Rusia pasca Perang Dingin.
Alasan tersebut yang mendorong Putin untuk nekat meluncurkan senjata nuklir hipersonik generasi baru ke wilayah Eropa, negara NATO benar - benar mengerahkan pasukannya ke Ukraina.
Vladimir Putin bahkan tak segan untuk mengeluarkan bom nuklir yang miliki kekuatan dan efek yang jauh lebih besar serta berbahaya ketimbang nuklir yang menghancurkan Hiroshima.
“Kekuatan nuklir strategis berada dalam kondisi kesiapan penuh,” tegas Putin .
“(Negara-negara Barat) harus menyadari bahwa kita juga mempunyai senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Semua ini benar-benar mengancam konflik dengan penggunaan senjata nuklir dan penghancuran peradaban. Tidakkah mereka mengerti?!” kata Vladimir Putin.
Biden Takut
Presiden Joe Biden resmi melarang militer Ukraina menggunakan semua senjata canggih buatan perusahaan Amerika Serikat dalam perangnya melawan Rusia, berlaku mulai Jumat (7/6/2024).
Joe Biden merilis aturan ini setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam bakal mempersenjatai musuh-musuh AS dan Barat dengan rudal canggih.
Meski masih rencana, namun ancaman ini telah memicu ketakutan bagi Biden apabila nantinya Rusia benar-benar nekat meledakkan AS dengan bom nuklir yang memiliki kekuatan dan efek yang jauh lebih besar serta berbahaya ketimbang nuklir bom Hiroshima.
“Kami tak mengizinkan Ukraina melakukan serangan sejauh 200 mil ke dalam wilayah Rusia, dan tak mengizinkan untuk penyerangan ke Moskow, dan Kremlin,” ujar Biden, dikutip dari Barrons.
“Saya mengenalnya selama lebih dari 40 tahun. Ancaman Putin membuat saya khawatir selama 40 tahun. Ia bukan orang biasa.
Ia seorang diktator, dan ia berjuang memastikan mempertahankan negaranya, dengan masih melakukan serangan ini,” imbuh Biden.
Selain melarang Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang Rusia, para pejabat AS juga sepakat untuk mencabut pagar pembatasan yang memungkinkan Ukraina mempertahankan wilayah timur Kharkiv, yang berbatasan dengan Rusia.
Untuk mendukung kemenangan Ukraina dalam melawan Rusia, negara Paman Sam ini bahkan aktif mengirimkan sejumlah senjata tempur selama beberapa tahun terakhir.
Sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Ukraina dilaporkan telah menjadi penerima bantuan luar negeri terbesar dari AS. Total bantuan yang telah dikucurkan AS ke Ukraina mencapai sekitar 50,6 miliar dolar AS. (tribunnews)
Baca juga: Tabel Angsuran KUR BRI 8 Juni 2024, Lengkap Sampai Rp 100 Juta
Baca juga: RESMI, Wonderkid Barcelona Dicoret dari Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024
Baca juga: Penyebab Bos Rental Tewas Diamuk Massa di Pati, Dikira Maling Saat Ambil Mobil Pakai Kunci Cadangan
Baca juga: Liga 1 Musim 2024/2025 Digelar Mulai Agustus, Ini Persiapan PSIS: Pemain Asing Datang 22 Juni
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia, Kebakaran Meluas ke Kota-Kota Besar |
![]() |
---|
Rusia Luncurkan Rudal Kh-55 untuk Lumpuhkan Pertahanan Udara Ukraina, Apa itu Rudal Kh-55? |
![]() |
---|
Krisis Ekonomi Membayangi Lonjakan Belanja Militer, Utang dan Pengalihan Anggaran Jadi Pertanyaan |
![]() |
---|
Ukraina Klaim Telah Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Su-34 Rusia |
![]() |
---|
Profil Pasukan Storm-Z Rusia di Ukraina, Batalion yang Direkrut dari Narapidana Mirip Era Stalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.