Wonosobo Hebat
Antisipasi Banjir saat Musim Hujan, Embung Seluas 4 Hektare Dibangun di Dataran Tinggi Dieng
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Embung seluas kurang lebih 4 hektare siap dibangun di kawasan dataran tinggi Dieng Wonosobo.
Kepala DPUPR Kabupaten Wonosobo, Nurudin Ardianto menyampaikan, kick off pembangunan embung Dieng telah dilaksanakan pada awal bulan Juni.
"Minggu lalu sudah mulai dilakukan peletakan batu pertama oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu selaku pelaksana kegiatan," ungkapnya kepada tribunjateng.com, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Mancing di Embung Berujung Maut, Remaja Ringinarum Kendal Tewas Tenggelam
Ia menjelaskan, rencana pembangunan embung Dieng sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu dengan melakukan komunikasi dan koordinasi ke berbagai pihak.
Pengadaan embung Dieng ditujukan untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan yang kerap kali terjadi di kawasan Dieng khususnya di perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara.
"Dieng menjadi tujuan wisata banyak orang, namun saat ini masih punya masalah terkait dengan sistem drainase. Kalau musim hujan di perbatasan Wonosobo Banjarnegara banjir, yang mengganggu aktivitas masyarakat," ucapnya.
Kadis Adin menyebut, embung Dieng nantinya akan difungsikan sebagai air baku sekaligus kolam detensi penampung dari drainase yang ada di kawasan Dieng.
Desain embung Dieng telah dipaparkan beberapa waktu lalu, yang rencananya akan diadakan di dua area lokasi pertama di tanah aset pemda seluas 0,80 hektare dan aset tanah milik Kementerian LHK seluas 3,29 hektare.
Diprediksi embung ini dapat menampung hingga 8.000 meter kubik air.
Baca juga: Bupati Arief Tebar Benih Ikan di Embung Rowo, Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan
"Satu di tanah aset pemda di depan Telaga Warna atau belakang Taman Syailendra. Satu lagi di area milik Kementerian LHK," terangnya.
Kadis Adin menambahkan nantinya kawasan embung Dieng juga akan digunakan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat khususnya dalam upaya konservasi sumber daya air.
Rencananya pembangunan embung Dieng akan berlangsung selama kurang lebih enam bulan pengerjaan. (ima)