Berita Jawa Tengah
Tingkatkan Peluang Ekspor Singkong, Pemprov Jateng Wacanakan Desa Devisa Manioc
Bersama Kemendag, Pemprov Jateng mewacanakan adanya kampung devisa, namun fokusnya adalah produk manioc
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kinerja ekspor non migas Jawa Tengah ke Inggris dan Uni Eropa pada 2023 tembus di angka 1,5 miliar Dolar AS atau mencapai Rp 24, 5 triliun.
Dari total tersebut, performa ekspor ke Inggris mencapai 227 juta Dolar AS.
Sementara ekspor ke Uni Eropa 1,3 miliar Dolar AS.
Baca juga: Potensi Ekspor Singkong Asal Jateng ke Inggris & Uni Eropa Terbuka Lebar, Wijayanto: Peluang Besar!
Baca juga: Teken MoU dengan BNN Jateng, Tonggak Keterlibatan UIN Walisongo Cegah Narkoba
Meski tergolong besar, namun Pemprov Jateng terus mencoba meningkatkan performa ekspor melalui berbagai cara.
Satu di antaranya memaksimalkan potensi ekspor singkong atau manioc yang ada di Jawa Tengah.
Pasalnya, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan produktivitas manioc terbesar ke dua di Indonesia.
Selain itu, Inggris dan Uni Eropa memberi keringanan bea masuk untuk produk manioc karena tengah menjalani perundingan Tariff Rate Quota (TRQ) dengan Indonesia terkait produk manioc.
Data yang dihimpun Tribunjateng.com, pada 2023 Jawa Tengah telah melakukan ekspor manioc ke sejumlah negara.
Total ekspor singkong pada 2023 tersebut tembus di angka 1,1 juta Dolar AS atau sekira Rp 18,1 miliar.
Dari total tersebut, ada 5 negara yang menjadi tujuan ekspor manioc dari Jawa Tengah.
Beberapa negara tersebut adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor manioc 13.396 Dolar AS.
Kemudian Hongkong dengan 20.999 Dolar AS, Belanda 178.051 Dolar AS, Singapura 461.643 Dolar AS, dan Jepang dengan 468.389 Dolar AS.
Peluang tersebut dilirik oleh Pemprov Jateng untuk meningkatkan perekonomian.
Baca juga: Penilaian Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum Dimulai, Kemenkumham Jateng Ikuti Pembukaan
Baca juga: Dinilai Jadi Lumbung Ternak, Jateng Siap Sukseskan Iduladha 2024
"Bersama Kemendag kami mewacanakan adanya kampung devisa, namun fokusnya adalah produk manioc," ucap Linda Widiastuti Ariningrum, PLH Kepala Disperindag Jateng seusai sosialisasi hasil perundingan perdagangan internasional TRQ manioc Indonesia ke Inggris dan Uni Eropa di Gumaya Tower Kota Semarang, Jumat (14/6/2024).
Meski demikian Linda berujar, butuh langkah strategis untuk mewujudkan hal tersebut.
Selain ketersediaan lahan, standarisasi produk hingga permasalahan keberlangsungan produktivitas manioc harus diselesaikan terlebih dahulu.
Beberapa permasalahan tersebut dikatakannya acap kali terjadi di Jawa Tengah khususnya dalam hal ekspor.
Untuk mengatasi hal tersebut, diskusi bersama kementerian juga akan terus digelar.
"Semua harus disiapkan, bahkan hingga kendala akses dan permodalan."
"Namun, kami terus berkoordinasi dengan kementerian agar ekspor produk manioc bisa meningkat mengingat besarnya peluang komoditi tersebut ke Inggris dan Uni Eropa," imbuhnya. (*)
Baca juga: RSUD Mijen Semarang Disiapkan Jadi RS Spesialis Mental
Baca juga: Bahagia Suparno Jelang Iduladha, 2 Sapi Simental Dibeli Presiden, Dikirim ke Boyolali dan Solo
Baca juga: Viral! Kisah Guru Sleman Terima Hadiah HP Baru dari Siswanya, Ternyata Alasannya Bikin Haru
Baca juga: BREAKING NEWS, PSIS Semarang Perpanjang Kontrak Rizky Darmawan
tribunjateng.com
tribun jateng
Semarang
Pemprov Jateng
Disperindag Jateng
ekonomi bisnis
Ekspor Singkong
Manioc
Linda Widiastuti Ariningrum
kemendag
Peringatan BMKG, Potensi Hujan Masih Terjadi di Jawa Tengah, Berlaku Hingga 24 Agustus |
![]() |
---|
Nasib Bambang Pacul Tak Lagi Jabat Ketua DPD PDIP Jateng, Pemicunya Rangkap Jabatan |
![]() |
---|
KABAR Baik, Tahun Depan Anggaran Insentif Guru Agama di Jateng Naik Jadi Rp300 Miliar |
![]() |
---|
Manik Jurnalis Asal Grobogan Dibacok OTK, Ini Ciri-ciri Pelaku Seingat Korban |
![]() |
---|
Geger Tiba-tiba KPKNL Lelang Tanah dan Rumah Perumahan Karanganyar, Pengembang Gadai Sertifikat? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.