Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Bahaya Mengintai jika Rupiah Tembus Angka Rp 16.400 Lebih per Dollar AS

Nila tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Google Finance pada Selasa (18/6/2024), nilai tukar

Editor: m nur huda
KOMPAS/JITET
Ilustrasi nilai tukar rupiah - Nila tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Google Finance pada Selasa (18/6/2024), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kini berada pada angka Rp 16.410.  

TRIBUNJATENG.COM - Nila tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Google Finance pada Selasa (18/6/2024), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kini berada pada angka Rp 16.410. 

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin menuturkan, peningkatan kurs dollar AS ke rupiah akan lebih mengkhawatirkan jika melewati Rp 16.500.

"Bahaya (kurs dollar AS ke rupiah) Rp 16.500 itu secara teknis dan ekonomis tidak apa-apa karena bisa menguat lagi. Namun secara psikologis berbahaya," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/6). 

Baca juga: Sejumlah Pabrik Tekstil di Jateng Tutup, Gelombang PHK Diprediksi Berlangsung hingga September

Jika mencapai angka itu, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah akan lebih mudah naik melampaui Rp 16.500 dibandingkan sebelumnya. 

Lantas, apa penyebab dollar AS terhadap rupiah terus meningkat? 

Eddy menjelaskan, perubahan kurs mata uang merupakan hal alami. Namun, ada beberapa faktor yang membuat nilai tukar rupiah tidak menguat signifikan terhadap dollar AS. Seperti barang, permintaan mata uang yang tinggi akan membuat harganya naik. 

Sebaliknya, permintaan rendah menyebabkan harganya turun. Dia mencontohkan, suatu negara yang lebih banyak eskpor barang ke luar negeri akan membuat pasar meminta lebih banyak mata uang negara tersebut. 

Akibatnya, harga uang meningkat sehingga kurs mata uangnya menjadi lebih rendah. Menurutnya, kondisi tersebut saat ini sedang dialami Indonesia. 

Ia menuturkan, Indonesia banyak mendapatkan keuntungan perdagangan dari barang ekspor. Dengan begitu, nilai tukar rupiah rupiah terhadap dollar AS seharusnya menguat. Akan tetapi, ada faktor lain yang memengaruhi nilai tukar rupiah dengan dollar AS, misalnya perbedaan suku bunga antarkedua negara. 

Negara yang memiliki suku bunga lebih tinggi akan membuat mata uang menjadi merosot. Suku bunga adalah harga yang dibayarkan bank kepada nasabah yang menyimpan uang di bank tersebut. Karena Indonesia saat ini memiliki suku bunga sekitar 6 persen, sedangkan AS 5,5 persen, hal ini membuat kurs dollar AS menjadi lebih tinggi daripada rupiah.

Sementara itu, sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah memang tengah tertekan oleh dollar AS. Namun tekanan ini juga dialami oleh mata uang berbagai negara lainnya. 

Perry mengatakan, depresiasi yang dialami oleh rupiah masih lebih baik dari depresiasi mata uang negara Asia lain, mulai dari peso (Filipina), baht (Thailand), won (Korea Selatan), hingga yen (Jepang). 

"Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain sangat, lebih rendah dari negara lain," kata dia di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6). 

"Bandingkan dengan Korea, bandingkan dengan peso (Filipina), bandingkan dengan bahkan Thailand, bandingkan dengan Jepang," sambungnya. 

Lebih lanjut Perry bilang, meskipun terdepresiasi, pergerakan rupiah masih stabil. Ia menyebtukan, pergerakan rupiah masih menjadi salah satu yang terbaik di tengah tren penguatan indeks dollar AS. 

"Kita depresiasi kita adalah paling termasuk yang rendah dan stabil," katanya.

Di tengah tren depresiasi itu, Perry bilang, BI akan terus melakukan intervensi pasar. Pada saat bersamaan, bank sentral juga menarik portofolio asingnya ke dalam negeri, guna menjaga stabilitas rupiah. (erwina/rullu/kps/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved