Berita Regional
Terkuak Cara Nasabah Bunuh Pegawai Koperasi Saat Ditagih Utang, Ternyata Dibantu 2 Orang
Terkuak cara nasabah, Antoni yang tega membunuh pegawai koperasi bernama Anton Eka Saputra (25).
TRIBUNJATENG.COM - Terkuak cara nasabah, Antoni yang tega membunuh pegawai koperasi bernama Anton Eka Saputra (25).
Bahkan setelah dibunuh, Antoni mengubur jasadnya dengan cara dicor di kolam belakang ruko milik pelaku.
Tersangka tak lain adalah pemilik distro Anti Mahal yang berlokasi di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet, Sukarami, Palembang.
Baca juga: Inilah Sosok Anton Eka Saputra, Pegawai Koperasi Yang Mayatnya Dicor Nasabah Saat Tagih Utang
Dari data terhimpun, Antoni membunuh korban lantaran ditagih utang oleh Anton Eka Saputra.
Menurut pihak kepolisian, pembunuhan tersebut disinyalir telah direncanakan oleh Antoni.
Bukan tanpa alasan, pasalnya saat melakukan aksinya, Antoni dibantu 2 orang rekannya.
Saat Anton mendatangi distro Antoni untuk menagih hutang, 2 rekan Antoni telah bersiap di distro.
Mereka menyamar, berpura-pura menjadi pembeli dan mengincar saat Anton lengah.
Anton lantas dipukul dari belakang hingga tewas.
Mayat Anton kemudian dikuburkan dan dicor di kolam belakang distro.
"Jumlah pelaku diduga ada tiga orang. Satu berhasil ditangkap di Batam, perannya dia yang membantu memukul korban menggunakan besi saat korban datang ke distro," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono, Rabu (26/6/2024).
Sementara itu, Kapolsek Sukarami, Kompol M Ikang Ade Putra menambahkan, posisi jenazah korban dicor di sebuah tempat bekas kolam kecil yang ada di belakang ruko distro.
"Iya dicor. Bentuk kolamnya persegi panjang. Sebagian dari kolam itu digunakan untuk mengecor jenazah korban," katanya.
Penemuan Mayat Dicor di Kolam
Sebelumnya, Anton Eka Saputra (25 tahun) seorang pekerja koperasi di Palembang tewas dibunuh nasabah saat menagih utang.
Miris, setelah dibunuh jenazah korban dikubur dan kemudian tanahnya dicor tepat di halaman belakang sebuah distro pakaian "Anti Mahal" yang berlokasi di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, seluruh penghuni ruko saat ini menghilang dan kini diburu keberadaannya.
"Pembantu termasuk istri dan seluruh keluarga yang tinggal di ruko ini sudah meninggalkan tempat ini," ujar Harryo saat ditemui di TKP, Rabu (26/6/2024).
Lanjut dijelaskan, awal mula terungkapnya pembunuhan ini berawal dari laporan yang diterima Polsek Sukarami Palembang terkait hilangnya seorang pegawai koperasi setelah pamit pergi menagih ke nasabah.
Harryo mengakui, awalnya kasus ini diselidiki secara masif karena polisi menduga korban akan kembali lagi setelah menyelesaikan urusannya.
Namun di tengah proses penyelidikan, polisi menemukan kejanggalan terkait hilangnya korban saat menagih utang ke nasabah.
"Ada satu kejanggalan karena setelah kami datangi, rumah (ruko) yang didatangi korban ini sudah dalam kondisi kosong, pemilik rumah tidak ada dan kami menemukan adanya bercak darah," ujarnya.
Melihat itu, anggota semakin penasaran dan mencoba mengintip ke dalam ruko.
"Kemudian anggota melihat ada sebilah curter yang bersimbah darah," jelasnya.
Mendapati kondisi tersebut, polisi melakukan penyelidikan intensif dan mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tindak pidana terhadap korban.
Kecurigaan polisi semakin bertambah sebab berdasarkan penyelidikan digital forensik diketahui barang-barang korban sudah berpindah tangan ke orang lain.
"Dan pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2024 kemarin kami telah menangkap seseorang yang kami curigai terlibat. Kemudian kami lakukan pendalaman, barulah diketahui ini adalah kasus pembunuhan," jelasnya.
Polisi juga mendapati fakta baru bahwa korban Anton Eka Saputra yang selama ini dicari ternyata dikubur di ruko tempat nasabah yang dia tagih utangnya.
"Diketahui terhadap korban dilakukan penguburan. Korban ini terakhir mendatangi debitur yang memiliki ruko tersebut," ujarnya
Anton Hilang 18 Hari
Sebelumnya, Anton Eka Saputra (25) seorang pekerja koperasi di Palembang dilaporkan hilang sejak hari Sabtu 8 Juni 2024 setelah pamit untuk menagih nasabah.
Warga Perumahan Gotong Royong Soak Simpur, Sukarami itu terakhir terlihat sekitar jam 1 siang di sekitaran Perumnas Sako.
Ia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket lepis biru, celana abu-abu dan membawa motor Vario hitam.
Dengan ciri-ciri tubuh tinggi, tubuh berisi, dan rambut pendek.
Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Anton ke Polda Sumsel dengan harapan ayah satu anak itu bisa ditemukan.
"Sudah 3 hari hilang Whatsapp dan nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Robi sepupu Anton, Selasa (11/6/2024).
Pada hari Sabtu lalu Anton pamit pergi bekerja menagih nasabah seperti biasa pada pukul 12:00 WIB nomor Whatsapp-nya masih bisa dihubungi.
Lalu berselang lima jam kemudian Anton sudah tak bisa dihubungi.
"Sekitar jam setengah 5 Whatsapp-nya masih aktif kalau ditelpon tapi tidak diangkat. Nah jam 5 sore sudah tidak aktif lagi sampai hari ini," katanya.
Selain membuat laporan polisi keluarga juga sudah mendatangi nasabah-nasabah yang biasa dikunjungi Anton, namun tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Nasib Pilu Anton Dibunuh Bos Toko Pakaian saat Menagih Utang, Jasad Dicor di Kolam Ikan
Anehnya orang-orang yang didatangi itu mengaku tak melihat Anton sama sekali.
"Dia pamit tagih nasabah, tapi ternyata pas kami datangi kata mereka Anton sama sekali tidak datang ke rumah-rumah nasabah. Ke teman-temannya jiga sudah ditanyakan tapi tidak ada yang lihat," ujarnya.
Saat ini keluarga terutama sang istri sangat menantikan kabar dari Anton dan kepulangannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Alasan Antoni Bunuh Anton, Pegawai Koperasi di Palembang Mayatnya Dicor di Kolam
Jaksa Negara Mundur, Gibran Kini Sendirian Lawan Gugatan Rp 125 Triliun |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Ungkap Aksi Rezaldy Tewaskan Nenek 71 Tahun |
![]() |
---|
Buronan Nekat Datangi Polres Buat Laporan Kehilangan Tas, Ketahuan karena Grogi saat Ditanya Petugas |
![]() |
---|
Kelabuhi Pengurus Desa, 4 Tenaga Pendamping Desa Bertahun-tahun Korupsi Rugikan Negara Rp2,9 Miliar |
![]() |
---|
Kamsuri Temukan Bayi saat Hendak Berangkat Salat Subuh ke Musala, Awalnya Dikira Kucing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.