Berita Jateng
Pakar IT & Dosen Digital Forensik Udinus Solichul Huda : Permintaan 8 Juta Dollar AS Jangan Dituruti
Pusat Data Nasional (PDN) Kemenkominfo mengalami gangguan. Gangguan ini berdampak pada fasilitas yang mengelola data
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pusat Data Nasional (PDN) Kemenkominfo mengalami gangguan. Gangguan ini berdampak pada fasilitas yang mengelola data dari berbagai instansi pemerintah, termasuk sistem imigrasi di sejumlah bandara.
Yang lebih ngeri lagi, Senin (24/62024) Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengonfirmasi bahwa gangguan disebabkan oleh ransomware yang diberi nama Brain Cipher Ransomware.
Dan informasinya pihak penyebar ransomware melalui dark web meminta tebusan sebesar 8 juta dollar AS (sekitar Rp 131,2 miliar). Menurut penulis, sangat disayangkan kejadian serupa terjadi lagi di instansi pemerintah.
Admin PDN
Untuk menghadapi kasus virus ransomware (sejenis malware) ini pemerintah bisa melakukan beberapa langkah taktis.
Pertama, orang yang membuat aplikasi PDN diundang dan diminta mengecek aplikasi PDN di tempat terpisah.
Dari langkah ini nanti bisa diketahui penyebab data PDN down atau tidak dapat diakses. Jika memang ransomware sebagai penyerangnya, maka dipastikan yang diserang adalah databasenya. Maka solusinya memulihkan kembali data-data tersebut. Yang bisa dilakukan oleh admin.
Yang Kedua, dianalisis aplikasi database-nya. Menganalisis aplikasi database-nya bisa dilakukan oleh admin database-nya. Seandainya ini yang terjadi, maka aplikasi data diupgrade dan data cadangan bisa digunakan.
Bila dua langkah ini belum menemukan penyebab Pusat Data Nasional (PDN) down, berarti bisa dipastikan penyebab down ada di jaringan komputernya. Kalau ternyata inti masalah ada di jaringan, penyelesaian dapat dilakukan dengan penelusuran atau memindah sementara instalasi jaringan saat ini ke jaringan lainnya.
Sebenarnya kejadian PDN ini down cukup mengherankan. Karena peristiwa berulang, disebabkan oleh ransomware. Kami khawatir bila tidak ada penyelesaian, peristiwa yang sama akan terjadi lagi di kemudian hari.
Tiga Server
Saya sebetulnya sudah mengusulkan beberapa kali untuk mencegah kejadian ini terulang lagi. Namun pihak berwenang tidak pernah merespon.
Siapapun yang menjadi Menkominfo tidak masalah. Karena itu tugasnya managerial. Namun untuk pekerjaan teknis seperti pengeloa PDN ini harus dipilih orang yang profesional dan punya kompetensi di bidangnya.
Usulan saya, server PDN itu dibuat dalam tiga server. Server pertama yang bisa diakses oleh instansi memiliki kerja sama dengan Kominfo. Dan server kedua, khusus untuk akses internal PDN di Menkominfo. Lalu server ke tiga, berupa server cadangan yang tidak digunakan operasional.
Bila menerapkan tiga server, misalnya PDN terjadi down seperti sekarang, maka data yang berada di server kedua dipasang di server cadangan. Lalu dalam hitungan jam, PDN sudah dapat beroperasional normal kembali.
Hal terpenting adalah, orang yang membuat aplikasi PDN harus berasal dari ASN dan dia tidak dipindah tugas sampai pensiun. Faktor pergantian pengelola PDN ini yang menjadi penyebab utama PDN terkena serangan sampai down seperti ini. Penggantian pengelola data di PDN kadang tanpa memperhatikan keahlian. Itu bahaya.
Abaikan Permintaan
Mengenahi adanya tuntutan 8 juta dollar AS dari pihak yang membuat ransomware, sebaiknya dibiarkan dulu.
Abaikan saja sampai ada kepastian penyebab PDN down. Dan gangguan ransomware ini selalu berulang karena pihak berwajib kesulitan menemukan mereka dan menyeretnya ke meja hijau. Hal ini yang membuat pelaku tidak jera.
Ke depan, pihak pengembang aplikasi PDN atau sejenis di pemerintahan ini perlu diperhatikan. Kita tidak tahu yang membuat aplikasi PDN ini apakah pihak ke tiga atau ASN Kominfo sendiri. Bila yang membuat aplikasi PDN ini dari luar Kominfo maka bahaya. Maka sebaiknya pemerintah merekrut ahli IT baik IT jaringan maupun pembuat aplikasi, dipilih dari ASN dan ditugaskan di bagian IT sampai pensiun. Jangan sampai orang orang di PDN sering berganti.
Bahaya. Karena mereka pemegang kunci rahasia di aplikasi PDN ini. Semoga bermanfaat. (*)
Baca juga: Buah Bibir : Angelina Sondakh Tak Mengira Diaajak Foto Bersama Aaliyah
Baca juga: Susno Duadji Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas, Seharusnya Bisa Dilacak Rekening Banknya
Baca juga: Hasil Piala Eropa 2024 : Austria Luar Biasa Kalahkan Belanda
Baca juga: Sukses Bikin Penonton Geram di Film Ipar Adalah Maut Deva Mahenra Saya Dihujat sampai Dipukul
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Usulkan Aplikasi Pelayanan Publik Diintegrasikan Secara Nasional |
![]() |
---|
Profil Rohmat Marzuki, Anggota DPRD Jawa Tengah Yang Dilantik Jadi Wakil Menteri Kehutanan |
![]() |
---|
Polda Jateng Pastikan Pelayanan SKCK Optimal di Tengah Lonjakan Pemohon |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi Jamin Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Jateng Tidak Naik |
![]() |
---|
Mudahkan Layanan Masyarakat, Ahmad Luthfi Luncurkan Modernisasi Pembayaran Bus Trans Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.