Berita Jawa Tengah
Data BPS, Tiongkok Rajai Impor Non Migas Jawa Tengah
BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat nilai impor Jawa Tengah Mei 2024 mencapai US$ 1.307,49 juta atau naik US$ 249,00 juta (23,52 persen) dibanding impo
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat nilai impor Jawa Tengah Mei 2024 mencapai US$ 1.307,49 juta atau naik US$ 249,00 juta (23,52 persen) dibanding impor April 2024.
Disebutkan, hal itu disebabkan oleh meningkatnya impor non migas pada Mei 2024 mencapai US$ 706,20 juta, naik sebesar US$ 218,84 juta atau 44,90 persen dibanding nilai impor pada April 2024. Sedangkan impor migas mengalami peningkatan sebesar US$ 30,16 juta (5,28 persen).
Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan menyatakan, pangsa impor non migas Jateng pada Mei didominasi tiga negara asal, utamanya adalah Tiongkok yang mencapai US$ 364,61 Juta.
“Impor Jateng menurut golongan penggunaan (barang), bulan Mei 2024 mengalami kenaikan dan pangsa impor nonmigas Jateng Mei 2024 didominasi dari Negara Tiongkok sebesar US$ 364,61 juta atau sekitar 51,63 persen. Terbesar kedua yaitu impor dari Amerika Serikat sebesar US$ 46,69 juta atau sekitar 6,61 persen. Kemudian Thailand sebesar US$ 30,61 juta,” jelas Dadang Hardiwan pada konferensi pers secara daring, awal bulan Juli 2024.
Dari sisi volume, tercatat volume impor Jawa Tengah pada Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, naik 195,18 ribu ton (15,84 persen) yang disebabkan oleh naiknya volume impor non migas sebesar 172,90 ribu ton (45,87 persen). Adapun volume impor migas mengalami peningkatan sebesar 22,28 ribu ton (2,60 persen).
Apabila dilihat lebih rinci berdasarkan golongan komoditas utama, BPS Jateng melaporkan peningkatan terbesar dialami golongan serealia naik US$ 34,66 juta (86,30 persen).
Komoditas lain yang juga mengalami peningkatan adalah plastik dan barang dari plastik naik sebesar US$ 26,49 juta (73,02 persen). Kemudian mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya naik sebesar US$ 23,95 juta (37,85 persen).
Ada pula kendaraan dan bagiannya naik sebesar US$ 20,81 juta (275,63 persen); mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya naik sebesar US$ 15,60 juta (31,52 persen).
Selain itu, ada pula kain rajutan naik sebesar US$ 9,65 juta (29,72 persen); kapas naik sebesar US$ 5,92 juta (35,30 persen); bahan kimia organik naik sebesar US$ 5,44 juta (38,42 persen); dan filamen buatan naik sebesar US$ 2,11 juta (12,81 persen).
BPS Jateng melaporkan, menurut negara asal, total nilai impor non migas dari tiga belas negara selama Mei 2024 sebesar US$ 546,19 juta atau naik US$ 158,37 juta (40,84 persen) dibanding April 2024.
Kondisi tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai impor pada beberapa negara utama seperti Tiongkok US$ 114,17 juta (45,59 persen); Thailand US$ 9,70 juta (46,39 persen); dan Malaysia US$ 7,83 juta (70,80 persen).
Kemudian Korea Selatan US$ 5,97 juta (65,82 persen); Singapura US$ 5,94 juta (281,52 persen); Australia US$ 5,64 juta (90,82 persen); Amerika Serikat US$ 4,65 juta (11,06 persen); Taiwan US$ 4,00 juta (24,69 persen); Jepang US$ 1,60 juta (19,28 persen); dan Belanda US$ 0,69 juta (24,56 persen).
Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, impor Januari-Mei 2024 dari tiga belas negara utama meningkat US$ 153,34 juta (6,57 persen).
Peningkatan ini terutama disumbang oleh Tiongkok US$ 226,36 juta (17,12 persen), Malaysia US$ 19,89 juta (33,69 persen), dan Korea Selatan US$ 16,72 juta (21,02 persen).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Mei 2023, nilai impor Jateng pada Mei 2024 turun sebesar US$ 285,54 juta (17,92 persen). Penurunan terjadi disebabkan oleh turunnya impor migas sebesar US$ 269,28 juta (30,93 persen) dan impor non migas mengalami penurunan sebesar US$ 16,26 juta (2,25 persen). (idy)
Foto: ilustrasi. Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Kejati Jateng Tahan Sekda Klaten Jajang Prihono, Tersangka Baru Korupsi Pengelolaan Plaza Klaten |
![]() |
---|
Lagu Bengawan Solo Mendadak Hilang di Stasiun Solo Balapan, Berkait Royalti? |
![]() |
---|
TERSANGKA! Kades di Dawe Kudus Selewengkan APBDes Rp571,2 Juta |
![]() |
---|
Innalillahi, Safitri Perempuan Obesitas Asal Karanganyar Meninggal, Begini Proses Pemakamannya |
![]() |
---|
Pencari Kerja Suka Pilih-pilih, Penyebab Tingginya Angka Pengangguran di Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.