Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Arab Digarap Adat Dirumat, Petuah Sunan Kalijaga yang Masih Dijaga Erat Keturunannya di Kendal

Pergeseran peradaban kehidupan modern, telah membenamkan sebagian tradisi dari ajaran agama yang dibawa ulama zaman dahulu. 


Tak sampai lima menit, tiga gunungan setinggi dua meter pun ludes. Warga juga menyerbu nasi tumpeng yang disediakan ahli waris. 


Mereka percaya, siapa yang mendapat hasil gunungan akan mendapatkan berkah yang luar biasa. 


Kepala Desa Tunggulsari, Abdul Hamid mengatakan iringan gunungan hasil bumi tersebut merupakan bentuk rasa syukur warga atas panen yang melimpah.


Maklum, mayoritas warga desanya menggantungkan hidup pada hasil tani yang diolahnya.


"Kalau mayoritas warga di sini petani, makanya ini kita bawa hasil gunungan. Ya ada sayur, buah juga padi," tuturnya.


Ia berharap, pelaksanaan tradisi ini bisa berlangsung semakin meriah setiap tahunnya. Tentunya dibarengi dengan hasil panen yang semakin melimpah pula.


"Mudah-mudahan berjalan lancar dan tiap tahun supaya lebih meriah lagi, warga juga kami minta tidak bosan untuk mendukung acara ini lebih semangat," tandasnya.


Sebelum prosesi penjamasan pusaka dan ganti luwur, ahli waris telah menyelenggarakan pengajian haul sekaligus peringatan malam tahun baru islam pada Sabtu (6/7/2024) malam di kompleks makam.


Adapun pengisi tausiah ialah K.H Nur Amin dari Sendang, Kecamatan Kangkung, Kendal. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved