Berita Klaten
Perayaan Ulang Tahun Berujung Maut, Isak Tangis Iringi Pemakaman Ketua Osis SMAN 1 Cawas Klaten
Sejumlah karangan bunga tampak terpasang di sepanjang jalan menuju rumah Fajar Nugroho (18), warga Dusun Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN -- Sejumlah karangan bunga tampak terpasang di sepanjang jalan menuju rumah Fajar Nugroho (18), warga Dusun Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, KabupatenKlaten, Selasa (9/7).
Suasana duka pun menyelimuti rumah duka FN yang merupakan pelajar sekaligus Ketua OSIS SMAN 1 Cawas. Bagaimana ceritanya?
Fajar Nugroho, meninggal dunia setelah tersengat listrik di kolam sekolah pada Senin (8/7).
Insiden nahas itu menimpa korban yang saat itu sedang berulang tahun ke-18.
Pemuda malang itu meninggal dunia akibat tersengat listrik saat diceburkan ke dalam kolam sekolah oleh teman-temannya yang merayakan hari lahir korban.
Mirisnya, perayaan yang harusnya menjadi hari bahagia, malah berubah duka. Ia meninggal tepat di hari ulang tahunnya, Senin (8/7).
Pantauan Tribunjogja.com, ratusan orang tampak berdatangan ke rumah duka pada Selasa (9/7) pagi.
Ratusan orang yang mengenakan pakaian serba warna hitam itu didominasi teman-teman korban dan warga sekitar.
Aura duka tampak terpancar di wajah-wajah mereka. Sesekali isakan tangis terdengar saat tokoh agama setempat membacakan doa untuk korban.
Isak tangis pun pecah ketika peti jenazah korban mulai diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir.
Peti jenazah korban dipanggul oleh sejumlah siswa Paskibraka SMAN 1 Cawas.
Peti tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mobil ambulance untuk diantar ke pemakaman umum Dusun Sepi, Desa Barepan, yang berlokasi sekitar 1 km dari rumah duka.
Paman korban, Suparno (53), mengaku mendapatkan kabar duka itu pada Senin (8/7) sore setelah kejadian.
Ia mengatakan saat mendapat kabar tersebut pihak keluarga korban sangat syok.
"Setelah kejadian, kami dari pihak keluarga syok. Tapi setelah dipikir-pikir semua itu adalah musibah.
Sehingga kami dari pihak keluarga sudah bicara dengan bapak ibunya, semua keluarga bisa menerima itu sebagai musibah," ucap Suparno kepada awak media, Selasa (9/7).
Pemuda Klaten Mendekap Masa Depan: Agur dan Misi Bebaskan Manusia dari Paranoia Teknologi |
![]() |
---|
Kebakaran Laundry di Ceper Klaten, Berawal Desis Gas Setrika Uap |
![]() |
---|
"2 Tahun Lagi Pensiun" Kisah Supatmi Tenaga TU SMP di Klaten Akhirnya Diangkat P3K Setelah 3 Dekade |
![]() |
---|
Presiden Resmikan Kopdes Merah Putih, Bupati Klaten: Semua Sudah Berbadan Hukum |
![]() |
---|
Viral Emak-Emak di Klaten Nekat Masuk Jalan Tol Naik Motor Supra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.