Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Kekeringan Mulai Hantui Jateng, BPBD Ingatkan Sudah 8 Kabupaten Kota Terdampak

Krisis air atau kekeringan mulai menghantui sejumlah wilayah Jateng. Catatan BPBD Provinsi Jateng, terdapat 8 kabupaten kota yang mulai terdampak kek

Penulis: budi susanto | Editor: Tim Video Editor

Berikut ini video kekeringan mulai hantui Jateng, BPBD ingatkan sudah 8 kabupaten kota terdampak.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Krisis air atau kekeringan mulai menghantui sejumlah wilayah Jateng.

Catatan BPBD Provinsi Jateng, terdapat 8 kabupaten kota yang mulai terdampak kekeringan.

Beberapa kabupaten kota tersebut yaitu, Kota Semarang, Klaten, Cilacap, Pati, Banyumas, Blora, Grobogan dan Temanggung.

Dampak kekeringan tersebut sudah dirasakan beberapa wilayah sejak Mei lalu.

Diterangkan Kepala BPBD Provinsi Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, penyaluran air bersih telah dilakukan.

Dari pendataan, Kabupaten Klaten menjadi wilayah terdampak kekeringan paling besar.

Pasalnya dari Mei hingga Juli, penyaluran air bersih di Klaten mencapai 660 ribu liter.

Sementara penyaluran air bersih di Kabupaten Cilacap mencapai 95 ribu liter.

"Untuk Pati di angky48 ribu liter, Temanggung, Grobogan dan Blora masing-masing 10 ribu liter, Kota Semarang 5 ribu liter, sementara data terbaru penyaluran air di Banyumas belum terupdate," paparnya, Kamis (11/7/2024).

Dilanjutkannya, desa terbanyak terdampak kekeringan ada di Kabupaten Cilacap dengan 10 desa.

Kemudian Kabupaten Klaten dengan 6 desa terdampak kekeringan dari Mei hingga Juli.

Meski demikian, Pemda dan BPBD kabupaten kota masih bisa mencukupi kebutuhan air di 8 wilayah terdampak kekeringan tersebut.

"Puncak kemarau tahun ini ada di Juli sampai Agustus, namun kemarau tahun ini adalah kamarau basah jadi masih ada hujan," terang Bergas.

Ditambahkannya, mapping terkait kekeringan terus dilakukan di wilayah Jateng.

Selain itu pemetaan potensi sumber air juga dilakukan yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan air.

"Meski ada penyaluran air, efisiensi penggunaan air tetap harus dilakukan. Selain itu menampung air hujan untuk konsumsi jiga bisa dilakukan guna mengatasi menipisnya pasokan air," tambahnya.(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved