Tak Sama dengan Indonesia, Suporter Kolombia dan Argentina Rusuh Tapi Kok Sepak Bola Mereka Maju?

Tak Sama dengan Indonesia, Suporter Kolombia dan Argentina Rusuh Tapi Kok Sepak Bola Mereka Maju?

TRIBUNJATENG.COM - Kerusuhan suporter terjadi di laga Final Copa America 2024 Argentina Vs Kolombia di Stadion Hard Rock, Senin (15/7/2024).

Akibat kerusuhan tersebut, kick off pertandingan sempat ditunda selama satu jam.

Kerusuhan ini disebabkan lantaran suporter tanpa tiket masuk ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan.

Baca juga: Skor Akhir 1-0 Argentina Vs Kolombia, Lionel Messi Kembali Meraih Gelar Juara Copa America 2024

Berdasarkan video yang beredar di dunia maya, tampak beberapa suporter masuk ke stadion secara ilegal.

Mereka masuk lewat celah lubang ventilasi udara di stadion.

Tidak diketahui pasti jumah suporter ilegal yang memasuki stadion.

Namun yang pasti mereka membuat kondisi stadion menjadi kacau dan penuh sesak.

Di video lain tampak para suporter Kolombia berlarian dan berdesakan.

Terdengar pula suara tangisan anak-anak dan teriakan dari perempuan maupun laki-laki di Final Copa America.

Beberapa suporter juga terlihat terluka dan membutuhkan perawatan medis.

Dilansir Los Angeles Times, beberapa orang yang merupakan suporter kedua tim meminta perawatan medis dan air.

Selain karena penuh sesak suporter di stadion, kondisi cuaca di Florida Selatan yang terik juga membuat suporter kepanasan.

"Beberapa orang terlihat menerima perawatan medis dan meminta air di tengah teriknya cuaca Florida Selatan."

"Para petugas berhasil mendorong kerumunan orang ke balik gerbang dan mengunci pintu masuk sehingga tidak ada yang bisa masuk ke dalam, meskipun banyak penggemar yang memiliki tiket telah berhasil mencapai tempat duduk mereka sebelumnya," tulis laporan media Los Angeles.

Dari keterangan salah satu penggemar bernama Claudio mengatakan bahwa banyak rekan-rekannya yang terjebak di gerbang selama berjam-jam.

Efeknya banyak orang yang kesulitan bernapas ketika akan memasuki stadion.

Dia juga mengeluhkan tidak adanya air di tengah cuaca terik di sekitar venue pertandingan.

"Mereka (Amerika) tidak dapat menyelenggarakan Piala Dunia! Itu tidak mungkin," kata Claudio.

"Orang-orang terjebak di gerbang selama berjam-jam, tidak bisa bernapas."

"Ada seorang warga lansia, lihat dia (menunjuk ke arah putranya yang masih kecil), tidak memiliki air. Tidak ada air, tidak ada apa-apa," katanya menambahkan.

Departemen kepolisian Miami-Dade County mengeluarkan pernyataan di X (Twitter) setelah kejadian tersebut yang menerangkan bahwa ada beberapa insiden sebelum gerbang dibuka di stadion.

"Insiden ini merupakan hasil dari perilaku buruk para penggemar yang mencoba mengakses stadion," papar Departemen Kepolisian.

"Kami meminta semua orang untuk bersabar dan mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh petugas kami dan personel Hard Rock Stadium."

"Kami secara aktif bekerja sama dengan Hard Rock Stadium untuk memastikan lingkungan yang aman bagi semua yang hadir."

"Perilaku yang tidak tertib akan membuat Anda dikeluarkan dan/atau ditangkap," pungkasnya.

Argentina Juara Copa America 2024

Sementara itu, duel final Copa America 2024 dimenangkan oleh Argentina.

Lionel Messi dkk berhasil mempertahankan gelar juara bertahan.

Dalam laga puncak tersebut, Argentina mengalahkan Kolombia dengan skor tipis 1-0.

Gol kemenangan Argentina dicetak oleh Lautaro Martinez pada menit ke-112.

Rusuh Tapi Berprestasi

Di sisi lain, kondisi kerusuhan di laga Final Copa America 2024 membuat netizen di dunia maya tergerak.

Mereka menyayangkan kerusuhan tersebut karena bisa membahayakan nyawa.

Namun di sisi lain, netizen juga membandingkan dengan kondisi di sepak bola tanah air.

Di Indonesia, juga sering terjadi kerusuhan suporter sepak bola.

Namun prestasi di Indonesia dan di Argentina maupun Kolombia jauh berbeda.

Argentina menjadi tim terbaik di dunia dan menempati peringkat 1 FIFA.

Mereka juga memenangkan Piala Dunia 2022 serta mempertahankan gelar juara Copa America 2021 dan Copa America 2024.

Kolombia juga tak kalah hebat karena berhasil mengungguli tim hebat lainnya di kawasan Amerika.

Mereka berhasil menembus final setelah mengalahkan lawan-lawan berat.

Kolombia juga menjadi langganan Piala Dunia dan pernah menyabet gelar juara Copa America tahun 2001.

Sedangkan Indonesia saat ini, suporternya juga sering rusuh, tapi prestasi Timnasnya masih berjuang di kawasan Asia Tenggara dan Asia.

Cara berpikir netizen ini tentu tidak bisa dibenarkan. Namun patut dijadikan sebagai introspeksi diri.

Agar federasi, dalam hal ini PSSI dan rekanannya, bisa memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia.

Suporter tentu butuh edukasi supaya mendukung dengan bijak tanpa mengurangi kemeriahan sepak bola.

Namun harapan-harapan tinggi suporter akan prestasi Timnas juga harus diwujudkan oleh PSSI.

Entah bagaimana caranya, suatu saat pasti prestasi sepak bola Indonesia melambung tinggi.

(*)