Berita Regional
Wanita Lumpuh Jadi Korban Pelecehan Sopir Taksi Online di Jakarta Selatan
Wanita berinisial CD (55) menjadi korban pelecehan seksual sopir taksi online di Jakarta Selatan.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wanita berinisial CD (55) menjadi korban pelecehan seksual sopir taksi online di Jakarta Selatan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/7/2024).
CD mengatakan, pelecehan itu dilakukan pria berinisial IA (69) yang mengaku telah memiliki lima orang anak dan sembilan cucu.
Baca juga: Finalis Putri Nelayan Pelabuhanratu Diduga Dirudapaksa Panitia Acara
“Kejadiannya saat saya pulang kerja.
Waktu itu, saya memesan taksi online dari kantor ke rumah saya di wilayah Jakarta Selatan,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).
Korban mengungkapkan, mulanya tidak ada yang aneh saat mobil Toyota Avanza yang dikemudikan IA tiba di lobi kantornya.
Namun, ketika sudah masuk dan menutup pintu kendaraan, ia merasa akan ada hal buruk yang terjadi.
“Semenjak saya terserang stroke dan membuat setengah badan saya lumpuh, entah mengapa saya bisa merasakan sesuatu yang janggal dalam kondisi tertentu,” tutur dia.
Benar saja, tak berselang lama mobil berjalan, IA disebut mulai menebar pesona di hadapan korban.
Kata korban, pelaku menilai dirinya masih cantik meski usianya tak lagi muda.
“Dia tiba-tiba bertanya, 'Ibu umurnya berapa'. Dia tanya itu sambil senyum-senyum ke arah saya,” ungkap CD.
“Saya jawab, usia saya 55 tahun.
Setelah itu sambil memandang saya lewat kaca spion tengah, dia bilang, ‘Ah enggak, ibu masih cantik’,” sambung dia.
Korban tak menampik saat itu emosinya mulai bergejolak, tapi ia berusaha tetap tenang.
Ia kemudian mencari kesibukan lain dengan membuka ponsel supaya IA tak lagi berinteraksi dengannya.
“Dia itu terus melihat ke saya lewat spion tengah dan saya benar-benar enggak nyaman.
Karena itu, saya akhirnya coba main HP, supaya kelihatan sibuk,” tutur korban.
Setelah 30 menit perjalanan, mobil yang dikemudikan IA rupanya sudah masuk ke area lingkungan rumah CD.
Sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, CD lalu berupaya mencari seseorang yang bisa dimintai tolong.
Kebetulan, CD tak membawa kursi roda saat itu.
Sebab, ia menaruh satu kursi roda di kantor dan satunya lagi ditaruh di dalam rumah untuk membantunya beraktivitas.
“Biasanya ada pekerja bangunan atau ada orang yang sekadar nongkrong di area rumah, tetapi pas kejadian tidak ada orang sama sekali.
Sementara, saya butuh bantuan untuk berjalan ke teras.
Saya tidak mau meminta tolong ke si driver ini,” cerita korban.
Namun, sampai berhenti di depan rumah, tak ada satu pun orang yang lalu-lalang.
CD mau tak mau meminta tolong ke IA supaya membantunya berjalan hingga ke teras rumah.
“Mau enggak mau, saya akhirnya minta tolong.
Saya bilang, 'Pak ini sudah sampai, saya boleh minta tolong enggak untuk meminjam lengan bapak?
Saya butuh medium untuk membantu saya jalan sampai ke teras’,” ujar korban kepada pelaku.
Bukannya segan, IA disebut langsung menerima permintaan itu dengan senang hati.
Pelaku pelecehan itu bahkan menawarkan diri untuk menggendong korban.
“Pas saya minta tolong, dia terlihat senang, wajahnya terlihat semringah.
Dia lalu bilang, 'Jangankan pegang, saya gendong pun bersedia'.
Dia bilang ini sambil senyum-senyum.
Ini menjijikan sekali, jujur, sebel banget!” ungkap korban sambil berapi-api.
Walau begitu, korban mengaku tak ada pilihan lain.
IA akhirnya turun dari kursi pengemudi dan menyodorkan lengan tangannya sebagai medium untuk menumpu.
Ketika CD mulai menggenggam lengan pelaku menggunakan tangan kirinya, IA disebut melakukan gerakan lanjutan.
Telapak tangan kiri IA ditaruh tepat di atas tangan korban.
“Jadi dia menggenggam telapak tangan kiri saya, kami seperti orang pacaran.
Kesal sekali rasanya,” ucap dia.
Setelah berjalan kira-kira enam meter dari pagar rumah ke teras, CD kemudian mengucapkan terima kasih karena sudah dibantu.
Tapi, setelah mengucapkan terima kasih, IA disebut tak berbalik badan dan pergi.
Pelaku tetap berdiri di depan korban dengan jarak kira-kira 0,5 meter.
Sambil berdiri, IA lalu tersenyum lebar dan seketika menarik bahu CD.
IA lalu melakukan gerakan rangkulan menggunakan tangan kanannya dan mencium pipi kanan korban.
“Pas dia senyum-senyum itu, dia langsung tarik tubuh saya, lalu melakukan gerakan rangkulan dan saya dicium.
Saya dicium, saya dicium di pipi bagian kanan,” kata CD dengan nada kesal.
Ketika pelaku berupaya menciumnya, korban mengaku, telah berusaha mengelak.
Namun, karena keterbatasan gerak imbas lumpuh yang dideritanya, korban tak bisa berbuat banyak.
“Saya sebenarnya sudah berusaha mengelak, saya menunduk ketika dia coba merangkul saya, tapi tetap saja, elakkan saya tak terlalu berpengaruh,” ungkap CD.
“Kalau saya nekat melakukan gerakan mengelak lebih ekstrim, dengan berpindah posisi misal, saya pasti akan jatuh.
Karena saya hanya bisa bertumpu menggunakan tangan kiri saya,” sambung dia.
Penderitaan CD tak berhenti sampai di sana.
IA disebut memiliki niat yang lebih buruk saat itu.
Pasalnya, pelaku sempat meminta izin untuk menutup pintu gerbang rumah.
“Dia minta izin ke saya buat tutup pintu gerbang.
Dia berbicara seperti itu dengan nada bergetar, yang mana saya tahu dia sedang horny,” ucap dia.
CD lalu bersikeras bahwa dirinya hendak masuk rumah.
Ia meminta pelaku untuk segera keluar dari teras rumahnya.
Tapi, IA malah meminta supaya bisa menciumnya satu kali lagi.
“Saya bilang dengan tegas kepada dia untuk pergi.
Saya berusaha tidak emosi karena takutnya dia semakin menjadi.
Makanya saya bicara dengan nada tegas,” ujar CD.
“Pas saya ngomong gitu, dia malah berkata, ‘Boleh enggak saya cium lagi'.
Tak lama kemudian, belum sempat saya respons, dia langsung melakukan gerakan serupa.
Menarik bahu saya, merangkul menggunakan tangan kanannya, dan mencium pipi kanan saya untuk kedua kalinya,” lanjut dia.
Setelah itu, IA baru benar-benar pergi meninggalkan teras rumahnya dan menutup pintu pagar sesuai instruksi.
Korban lalu seketika masuk ke dalam rumah dan mengunci semua pintu yang ada.
“Saya langsung masuk, kunci pintu, dan berteriak sekuat tenaga untuk melampiaskan emosi,” tutup dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan Lumpuh Jadi Korban Pelecehan Sopir Taksi “Online” di Jaksel, Pelaku Cium Pipi Korban Dua Kali"
Baca juga: Langkah Rektorat Hadapi 2 Kasus Dugaan Pelecehan di UMS Solo: Masih Proses Investigasi Internal
RSUD Kewalahan Tangani Korban Keracunan MBG di Lebong Bengkulu yang Jumlahnya Capai 281 Siswa |
![]() |
---|
Berawal Pakai Narkoba Bersama, David Tusuk Pacarnya hingga Tewas |
![]() |
---|
Musleh Dibacok Tetangga Sendiri gara-gara Rebutan Pohon Jati |
![]() |
---|
Jasad Wanita Nyaris Tanpa Busana Ditemukan di Semak-Semak Lahan Kosong |
![]() |
---|
Anggota TNI Pembunuh Istri Acungkan Jari Tengah ke Keluarga Korban saat Rekonstruksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.