Tahan Tangis, Sarwendah Tutup Rapat Alasan Digugat Cerai Ruben Onsu: Saat Ini Doa Aja

Tahan Tangis, Sarwendah Tutup Rapat Alasan Digugat Cerai Ruben Onsu: Saat Ini Doa Aja

TRIBUNJATENG.COM - Sarwendah terlihat menahan tangis ketika Wendy, adiknya, membeberkan selama ini selalu menutupi masalah yang tengah dihadapi.

Seperti yang diketahui, Sarwendah kini tengah menjalani proses perceraian dari Ruben Onsu.

Sejauh ini, baik Sarwendah maupun Ruben Onsu kompak bungkam soal alasan kandasnya rumah tangga mereka.

Melalui channel YouTube, Wendy dan Sarwendah saling bercerita.

Wendy membeberkan bahwa sang kakak selama ini selalu menutupi masalah yang tengah dihadapi.

Bahkan Wendy mengaku takkan sanggup jika ia berada di posisi sang kakak.

"Dengan semua permasalahan yang dihadapin, gue yakin kalau gue jadi lu, gue nggak sanggup," ujar Wendy.

Wendy pun penasaran bagaimana Sarwendah menyelesaikan masalahnya.

Sebab selama ini sang kakak tidak pernah berkeluh kesah atau bercerita mengenai masalah yang tengah dihadapi.

"Gimana cara lu buat menyelesaikan masalah lu?" tanya Wendy.

"Karena lu nggak pernah menceritakan apapun permasalahan yang dihadapi," lanjut dia.

Sarwendah yang mendapat pertanyaan tersebut hanya menahan tangis.

Ia juga tidak banyak bicara ketika disinggung soal masalahnya.

Ibu tiga anak tersebut hanya meminta doa agar diberikan jalan terbaik.

"Saat ini, doa aja. Semoga nanti dikasih jalan terbaik," kata Sarwendah.

Lebih lanjut, Sarwendah saat ini memfokuskan diri untuk mencari nafkah.

"Fokusnya cuma satu, kerja cari uang agar bisa bahagiain orang tua, Onyo, Thalia, Thania," ungkap Sarwendah.

Di tengah-tengah masalah yang tengah ia hadapi, Sarwendah ingin menjadi kuat, terlebih di depan ketiga anaknya.

"Karena kita sendiri harus kuat, kalau semua ujian ini dikasih sama Tuhan. Dan bisa nantinya dilewatin," ungkap Sarwendah.

Sarwendah pun beranggapan masalah yang tengah ia hadapi adalah salah satu cara Tuhan mengangkat derajatnya.

"Mungkin ini salah satu cara menaikkan derajat, harus lebih kuat lagi," kata Sarwendah.

Wendy pun memberi dukungan kepada sang kakak.

"Yang pasti gue selalu ada di samping lu," kata Wendy.

"Padahal gue berusaha untuk menahan, tapi (nangis) juga," kata Sarwendah.

Isi Gugatan Cerai Ruben Onsu Terhadap Sarwendah

Ruben Onsu dan Sarwendah menjalani sidang perceraian perdana Selasa, (9/7/2024) di PN Jakarta Selatan.

Agenda sidang hari ini adalah mediasi. Namun keduanya mangkir.

Sampai saat ini, Ruben Onsu dan Sarwendah sepakat bungkam soal rumah tangga mereka yang berakhir di meja hijau.

Meski demikian, PN Jakarta Selatan mengungkap isi gugatan cerai Ruben Onsu terhadap Sarwendah.

"Ada gugatan dari penggugat atas nama RSO kepada S mengenai gugatan perceraian yang didaftarkan pada 9 Juni 2024," ujar Humas PN Jakarta Selatan, Tumpanuli Marbun.

Tumpanuli Marbun menduga bahwa Ruben Onsu melayangkan gugatan cerai melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang.

"Penggugat itu RSO, lewat kuasa hukumnya.

Sudah pasti alasan perceraian itu dituangkan dalam gugatan.

Akan tetapi karena perkara ini perkara perceraian dalam ruang lingkup privat.

Kami tidak bisa menginformasikannya kepada masyarakat umum," ujar Tumpanuli.

Adapun isi gugatan cerai Ruben Onsu tidak membahas soal gono gini dan hak asuh anak.

"Perceraian, hak asuh anak tidak ada. (Gono gini) tidak ada. Murni hanya perceraian," ujarnya yang Tribunjateng.com kutip dari Banjarmasinpost.

Artinya, nasib Betrand Peto, Thalia dan Thania Putri Onsu tetap diasuh bersama.

Sidang perceraian perdana antara Ruben Onsu dan Sarwendah akan digelar pada 9 Juli 2024 mendatang, sebulan setelah gugatan itu dimasukkan ke pengadilan.

"Sidang tanggal 9 Juli 2024. Sudah ditunjuk hakimnya," lanjutnya.

Seperti dalam proses perceraian artis lainnya, Ruben Onsu dan Sarwendah akan menjalani proses mediasi terlebih dahulu.

Jika keduanya tak hadir, maka mediasi akan dilanjutkan di pertemuan kedua.

Namun jika keduanya kembali memilih untuk tidak hadir, maka mediasi akan dinyatakan gagal.

"Untuk di persidangan itu, didului dulu dengan mediasi, mengusahakan bagaimana perdamaian itu tercapai. Biasanya kita memanggil sebanyak dua kali, jika tidak hadir, kita nyatakan tidak berhasil mediasinya," tutupnya. (*)