Wonosobo Hebat

Mengenal Sosok Ki Ageng Wonosobo Cucu Raja Brawijaya V

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Bupati Wonosobo dan Wakil Bupati Wonosobo bersama jajaran forkompinda dan pimpinan OPD saat ziarah di makam Ki Ageng Wonosobo dalam prosesi bedhol kedaton di Desa Plobangan, Kecamatan Selomerto, Selasa (23/7/2024).  

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Ki Ageng Wonosobo merupakan salah satu tokoh pendiri Wonosobo yang terkenal hingga saat ini.

Makamnya terletak di Desa Plobangan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo yang tidak lain tempat ini merupakan pusat pemerintahan Wonosobo dahulu.

Makam Ki Ageng Wonosobo tidak pernah sepi dikunjungi orang baik dari dalam maupun luar kota. Termasuk saat ini jelang Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.

Baca juga: Jelang Hari Jadi ke-199, Prosesi Bedhol Kedaton : Perpindahan Pusat Pemerintahan Wonosobo Dahulu

Juru Kunci Makam Ki Ageng Wonosobo, yang akrab dipanggil Mbah Pono sempat menceritakan sekilas sosok Ki Ageng Wonosobo ini kepada tribunjateng.com.

Ia mengatakan, Ki Ageng Wonosobo masih memiliki keturunan dari trah raja Majapahit. Ia masih merupakan cucu Brawijaya V, dengan ibunya bernama Dewi Nawangsih.

Saat runtuhnya Majapahit, Ki Ageng Wonosobo datang ke daerah Plobangan. Ia lantas mengembara ke wilayah Cirebon untuk mengembangkan ilmunya.

"Beliau ke Cirebon untuk mengembangkan ilmu Islamnya ke sana. Setelah sampai di Cirebon beliau mendapat gelar Syekh Ngabdullah," ucapnya.

Setelah dari Cirebon, Ki Ageng Wonosobo sempat bermukim di daerah Pecekelan, Sapuran sebelum akhirnya kembali ke daerah Plobangan.

Di daerah Plobangan ini, ia mengubah hutan belantara menjadi lahan pertanian dan mensyiarkan agama Islam di wilayah ini.

Ki Ageng Wonosobo inilah yang menjadi tokoh cikal bakal berdirinya Desa Plobangan yang dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan Wonosobo sebelum dipindahkan ke pusat kota sekarang.

Ki Ageng Wonosobo merupakan sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Hingga akhir hayatnya dimakamkan di Desa Plobangan.

"Dia momong anak cucu di sini termasuk ibunya, Nawangsih. Putranya Ki Ageng Pandanaran, terus Ki Ageng Pakringan, Nyai Sabinah itu makamnya juga di sini. Ngumpul di sini kerabat Ki Ageng Wonosobo," jelasnya.

Masyarakat Desa Plobangan begitu merawat makam Ki Ageng Wonosobo. Posisi makam Ki Ageng Wonosoba berada di atas bukit.

Untuk menuju ke sana, pengunjung harus menaiki anak tangga satu per satu.

Konon, setiap pengunjung yang menghitung anak tangga menuju makam tersebut akan menghasilkan jumlah yang berbeda antar pengunjung lainnya.

Baca juga: Jelang Hari Jadi, Bupati dan Forkopimda Ziarah ke Tokoh Pendiri Wonosobo di Secang Magelang

"Ini mengandung arti ketajaman, kehidupan, perilaku, dan perbuatan seseorang berbeda-beda dan tidak sama," ucap Mbah Pono.

Dari area makam Ki Ageng Wonosobo, wisatawan dapat melihat keasrian Desa Plobangan dari atas dengan bentangan sawah yang luas.

Makam Ki Ageng Wonosobo ramai pengunjung pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Muharram atau Suro. (ima)