Wonosobo Hebat

11 Anak Rambut Gimbal di Wonosobo Ikuti Ruwat Cukur, Yona Ajukan Permintaan Kambing Berpita 

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Kebersamaan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat prosesi ruwat cukur rambut gimbal yang digelar bersamaan momentum Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo di Paseban Barat Alun-alun Wonosobo, Rabu (24/7/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Sebanyak 11 anak dengan rambut gimbal mengikuti ruwat cukur rambut gimbal pada momentum Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo.

Acara ruwat cukur rambut gimbal dilakukan seusai acara pisowanan agung yang berlangsung di Paseban Barat Alun-alun Wonosobo, Rabu (24/7/2024).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo mengatakan, peserta yang mengikuti ruwat cukur rambut gimbal telah mendaftarkan diri sebelumnya.

Baca juga: Berikut Ini Harga Tiket Masuk dan Wahana Noyo Gimbal View di Desa Bangsri Blora

"Kita buka pendaftaran satu hari langsung full. Ada 11 anak yang mengikuti ruwat cukur rambut gimbal hari ini, 10 anak perempuan dan 1 anak laki-laki," ucapnya.

Kebersamaan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat prosesi ruwat cukur rambut gimbal yang digelar bersamaan momentum Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo di Paseban Barat Alun-alun Wonosobo, Rabu (24/7/2024).
Kebersamaan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat prosesi ruwat cukur rambut gimbal yang digelar bersamaan momentum Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo di Paseban Barat Alun-alun Wonosobo, Rabu (24/7/2024). (Tribunjateng.com/Imah Masitoh)

Ruwat cukur rambut gimbal adalah tradisi pemotongan rambut gimbal yang tumbuh secara alami pada anak-anak atau orang tertentu.

Tradisi ini hanya ada di wilayah dataran tinggi Dieng dan sekitarnya.

Pemotongan rambut gimbal hanya bisa dilakukan ketika anak atau orang tersebut sudah berkeinginan untuk memotongnya. 

Biasanya keinginan memotong rambut gimbal dibarengi dengan sebuah permintaan tertentu yang harus dipenuhi atau disebut dengan bebono dari orang tersebut.

Rambut gimbal hanya tumbuh pada anak-anak pilihan. Berdasarkan kepercayaan masyarakat, anak yang mempunyai rambut gimbal merupakan titisan Kyai Kolodete yang merupakan tokoh leluhur masyarakat Wonosobo.

Ruwat cukur rambut gimbal tahun ini dilakukan langsung Bupati Wonosobo bersama jajaran forkompinda.

Rambut gimbal yang sudah dicukur kemudian akan dilarung di Telaga Menjer yang mengandung filosofi membuang hal-hal negatif.

Beberapa permintaan anak-anak rambut gimbal tahun ini beraneka macam.

Mulai dari meminta es buah 75 cup, sepeda listrik, hingga kambing dipakaikan pita.

Prosesi ruwat cukur rambut gimbal berlangsung dengan lancar.

Mereka merasa senang saat permintaannya turut dihadirkan pada saat itu juga.

"Alhamdulillah anak saya Yona (5) sudah dicukur. Anak saya tumbuh gimbal pada usia 40 hari, ada keturunan dari buliknya. Sekarang sudah dicukur dengan permintaan kambing dipakaikan pita," ucapnya Iko orang tua anak rambut gimbal.

Sementara itu Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan, tradisi ruwat cukur rambut gimbal memiliki nilai sejarah yang menarik.

Baca juga: Alasan Wisatawan Kunjungi Noyo Gimbal View Bangsri Blora, Ramah di Kantong

Hal itu tentu dapat menarik wisatawan untuk dapat berkunjung ke Wonosobo melihat langsung bagaimana prosesi ruwat cukur rambut gimbal.

"Jadi tidak hanya karena Wonosobo dingin saja, tapi ada nilai sejarah yang pasti ditunggu masyarakat Wonosobo, dan wisatawan," ucapnya.

Bupati melihat acara ini berjalan baik dengan suasana senang dari anak-anak yang mengikuti ruwat cukur rambut gimbal. Ia menginginkan tahun-tahun berikutnya tradisi ini dapat kembali digelar. (ima)