Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Klinik Sedot Lemak Depok

Klinik Sedot Lemak Depok yang Tewaskan Selebgram Ella Ternyata Pernah Dilaporkan Dugaan Malapraktik

Klinik kecantikan di Depok yang menewaskan pasien asal Medan bernama Ella Nanda S (30) ternyata pernah dilaporkan atas dugaan kasus malapraktik.

|
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Handout
Ilustrasi meninggal 

TRIBUNJATENG.COM - Klinik kecantikan di Depok yang menewaskan pasien asal Medan bernama Ella Nanda S (30) ternyata pernah dilaporkan atas dugaan kasus malapraktik pada 2023 lalu.

Dikutip dari Kompas, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana mengatakan jika kasus malapraktik yang terjadi tahun 2023 itu juga berkaitan dengan sedot lemak.

Saat itu, ada pasien yang mengeluhkan efek samping usai menjalani prosedur kecantikan di klinik itu.

“Sebelumnya sama sedot lemak juga di tahun 2023. Tetapi kita tidak mendalami lagi soal itu, pokoknya kejadian sama tahun 2023,” ucap Arya Perdana.

Baca juga: Depresi karena Game Online, Pemuda Ini Naik Kapal untuk Akhiri Hidup di Laut

Namun laporan kasus itu tidak dilanjutkan karena pihak korban telah mencabut laporannya.

“Seperti mungkin ada kesepakatan antara pihak klinik dan korban. Kalau tidak salah, korbannya masih ada (hidup),” lanjut Arya.

Polisi pun masih mendalami kematian Ella Nanda Sari dan akan melakukan otopsi jika diperlukan.

Sementara itu, jenazah ENS sendiri sudah dimakamkan di Medan.

Sebelumnya, viral di media sosial selebgram asal Medan bernama Ella Nanda Sari Boru Hasibuan (30) meninggal dunia setelah menjalani prosedur sedot lemak.

Baca juga: Wanita Meninggal Setelah Operasi Sedot Lemak di Depok, Keluarga: Dia Berangkat dalam Keadaan Sehat

Ella meninggal dunia pada Senin (22/7/2024), satu jam setelah menjalan tindakan.

Pihak klinik menyebut jika Ella pingsan saat proses tindakan.

Kemudian korban sempat dibawa ke RS Margonda, namun sayang korban meninggal dalam perjalanan.

Kakak korban, Okta Hasibuan, menyebutkan pihak klinik mengaku telah memberikan uang duka sebesar Rp 50 juta.

"Sampai saat ini saya tidak tahu dan tante saya yang menerima uang itu juga tidak menjawab. Saya WhatsApp waktu pertama kali, jangan terima apa pun karena saya tidak setuju. Tapi mereka tetap terima di sana, masa sih nyawa dibayar seharga uang Rp 50 juta," kata Okta.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved