Berita Internasional
Serangan Israel saat Salat Subuh Tewaskan 100 Warga Gaza
Jumlah korban tewas serangan terbaru Israel ke sebuah sekolah yang menampung para pengungsi Palestina telah meningkat menjadi sekitar 100 orang.
TRIBUNJATENG.COM, GAZA - Jumlah korban tewas akibat serangan terbaru Israel ke sebuah sekolah yang menampung para pengungsi Palestina telah meningkat menjadi sekitar 100 orang.
Badan Pertahanan Sipil Gaza menyampaikan hal tersebut pada Sabtu (10/8/2024).
"Jumlah korban tewas saat ini antara 90 hingga 100 orang dan ada puluhan orang lainnya yang terluka. Tiga roket Israel menghantam sekolah yang menjadi tempat penampungan pengungsi Palestina," kata Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, kepada Kantor berita AFP.
Baca juga: Israel Berang Yahya Sinwar Ditunjuk sebagai Pemimpin Hamas
Kantor media pemerintah di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan, serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
"Serangan tersebut mengakibatkan lebih dari 100 orang syahid dan puluhan orang terluka, yang sebagian besar dalam kondisi parah dan kritis," jelas Direktur Jenderal Kantor media pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, kepada AFP.
Saat salat subuh
Jihad Islam, kelompok yang berperang bersama Hamas, mengatakan serangan Israel kali ini terjadi saat warga sedang melaksanakan salat subuh.
Sejak perang Gaza pecah pada Oktober lalu, sebagian besar dari 2,4 juta penduduk bagaimanapun telah dipaksa mengungsi dan banyak dari mereka mencari perlindungan ke gedung-gedung sekolah.
Serangan Israel pada Sabtu ini menambah jumlah sekolah yang diserang di Gaza menjadi 14 sekolah sejak 6 Juli lalu dan menewaskan lebih dari 280 orang berdasarkan penghitungan jumlah korban yang sebelumnya diberikan oleh para pejabat di wilayah tersebut.
Sumber-sumber media pemerintah Gaza mengatakan bahwa sekolah yang dihantam roket Israel kali ini menampung sekitar 250 orang, sekitar setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Dalih Israel
Sementara itu, Militer Israel mengatakan, mereka menyerang "pusat komando dan kontrol" Hamas yang berada di sekolah Al-Tabieen di lingkungan Daraj.
"Sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi yang tepat, pengawasan udara, dan informasi intelijen," kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel telah berulang kali melontarkan tuduhan serupa setelah serangan terhadap tempat penampungan sekolah.
Hamas sebelumnya telah membantah klaim Israel bahwa mereka menggunakan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sipil lainnya untuk tujuan militer.
Operasi Plastik Gagal Kelabuhi Polisi, Pemimpin Jaringan Narkoba Ditangkap |
![]() |
---|
Remaja 13 Tahun Meninggal Dunia Setelah Makan 3 Bungkus Mi Instan Mentah Sekaligus |
![]() |
---|
"Gara-gara Daging Ayam Jadi Gila" Puluhan Penumpang Kapal Pesiar Saling Pukul dan Banting Jam 2 Pagi |
![]() |
---|
12 Orang Tewas Akibat Jembatan Runtuh di China, 4 Lainnya Hilang |
![]() |
---|
WNI Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak saat Berburu di Timor Leste |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.