Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Ulama dan Santri Gelar Aksi di Depan Pabrik yang Diduga Jual Miras Kawa Kawa

Sebuah pabrik di kawasan industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten digeruduk ratusan ulama dan santri.

|
Editor: rival al manaf
Tribun Banten
Sejumlah ulama dan santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Serang menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik PT. Balaraja Barat Indah 

TRIBUNJATENG.COM - Sebuah pabrik di kawasan industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten digeruduk ratusan ulama dan santri.

Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik PT. Balaraja Barat Indah.

Tuntutang para santri itu adalah agar pabrik segera ditutup karena diduga menjual miras jenis kawa-kawa.

Akibatnya halaman pabrik itu dipenuhi massa aksi bersarung, baju Koko dan kopiah hitam.

Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran Melalap Pabrik Pengeringan Jagung PT Citra Tani Nusantara Blora

Baca juga: Tumpukan Limbah Pabrik Kayu di Wanareja Cilacap Terbakar, Dugaan Penyebabnya dari Sisa Puntung Rokok

Dalam aksi tersebut mereka juga membawa bendera merah putih berukuran kecil.

Massa aksi memprotes keberadaan PT tersebut karena memproduksi dan menjual minuman keras (Miras).

Miras yang diproduksi PT Balaraja Barat Indah tersebut bermerk Kawa-Kawa yang beredar di wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang.

Miras ini juga sering dirazia oleh polisi di warung-warung kecil.

Koordinator Aksi, Naji menyebut peredaran miras di Provinsi Banten sangat mengkhawatirkan.

Bahkan Polda Banten telah menyita sekira 17.000 miras yang beredar tersebut.

"Ini bahaya karena bisa merusak moral anak bangsa," katanya dikutip dari tribunbanten.com.

Naji meminta agar PT Balaraja Barat Indah untuk tidak berproduksi di Provinsi Banten.

Ia menekankan, jika tuntutan tersebut tak diindahkan selam 3 x 24 jam, maka akan melaksanakan aksi kembali dengan massa yang lebih besar.

"Kami ingin pabrik ini tutup jika terus memproduksi minuman keras," ujarnya.

Dalam aksi tersebut para demonstran juga menggelar doa bersama di depan pabrik, memohon agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap PT. Balaraja Barat Indah.

Polisi mengamankan aksi demo di pabrik
Polisi mengamankan aksi demo di pabrik (istimewa)

Sementara Humas PT. Balaraja Barat Indah, Harry mengaku akan menampung aspirasi dari masyarakat.

"Tentunya komunikasi nanti kembali kepada beliau-beliau para tokoh masyarakat, para kiyai," katanya saat menemui massa aksi.

Ia mengklaim bahwa produk mereka, meski beredar di seluruh Indonesia, tidak didistribusikan di Kabupaten Serang.

Menurutnya meskipun Kabupaten Serang tidak memberikan izin edar, namun mereka telah diberikan izin produksi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.

Meski demikian, pihaknya membuka ruang dan aspirasi dari para pengunjuk rasa, sehingga nantinya akan lebih mengontrol peredaran produksinya.

"Kita memang memproduksi minuman anggur ada dua jenis anggur, edaran Produksi kami diedarkan di seluruh Indonesia, yang perdanya mengizinkan, di serang itu perda nya tidak mengizinkan sehingga kami tidak ada satu pun distributor di Serang, "ungkap Harry, Humas PT. Balaraja Barat Indah.

Namun, penjelasan tersebut tidak sepenuhnya memuaskan para pengunjuk rasa.

Meskipun telah dilakukan mediasi, banyak peserta aksi merasa bahwa tuntutan mereka belum sepenuhnya dipenuhi. Mereka mengancam akan melakukan aksi protes lebih besar jika pabrik tidak segera ditutup.

Para santri dan ulama berencana untuk melanjutkan aksi mereka ke kantor Bupati Serang jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam waktu dekat. (*)
 
 
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Diduga Jual Miras, Ulama dan Santri di Serang Turun ke Jalan Demo PT Balaraja Barat Indah, 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved