Finansial
Lima Ciri-ciri yang Membedakan Kamu Termasuk Kelas Menengah atau Kelas Bawah
Kelas menengah saat ini jadi perbincangan karena disebut yang paling terdampak dengan kebijakan-kebijakan kontroversial dari pemerintah.
Jika lebih dari 50 persen pendapatan kamu habis untuk biaya perumahan, hal tersebut bukan situasi yang ideal.
2. Pekerjaan
Beberapa pekerjaan masuk kategori kerah putih atau kerah biru, yang menunjukkan apakah seseorang berada di kelas pekerja atau kelas menengah.
Misalnya, pekerjaan seperti pelayan, sopir truk, pekerja ritel, buruh pabrik, dan petugas kebersihan biasanya mencerminkan status ekonomi yang lebih rendah.
"Kamu dianggap berada di kelas menengah jika kamu bekerja di posisi manajerial atau memiliki pekerjaan dengan keterampilan khusus. Pekerjaan ini biasanya memberikan penghasilan yang cukup, tunjangan lengkap, dan stabilitas pekerjaan yang lebih tinggi," kata CEO dari Salarship Nathan Brunner.
"Pekerjaan ini sering memerlukan pendidikan tinggi atau keterampilan khusus, yang memberikan rasa aman secara finansial yang khas bagi kelas menengah," tambahnya.
Namun, Nathan menyebutkan, pekerjaan seperti mengajar, keperawatan, akuntansi, dan TI dapat memengaruhi kelas menengah pekerja, tetapi tergantung pada senioritas dan sertifikasi.
"Dan karier kerah putih, meskipun sering kali bergengsi, masih menawarkan gaji yang cukup rendah yang mengikat pekerja pada kehidupan kelas menengah," kata dia.
3. Tabungan dan investasi
Menabung dan berinvestasi adalah cara penting untuk melindungi keuangan dan mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari waktu ke waktu.
Namun, bagi banyak orang yang berada di kelas bawah, menabung dan berinvestasi bisa jadi sulit.
Sedangkan bagi kelas menengah, memiliki tabungan, investasi, atau rencana pensiun adalah hal yang biasa.
"Jika kamu hidup dengan uang pas-pasan dan tidak punya cadangan untuk keadaan darurat atau masa depan, kamu mungkin termasuk kelas bawah," kata Jeff Rose.
Keterbatasan tabungan dan investasi sering kali membuat kelas bawah sulit untuk keluar dari kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Tanpa tabungan, mereka lebih rentan terhadap utang, kebangkrutan, dan krisis keuangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.