Gempa Guncang Gunungkidul
7 Rumah Dilaporkan Rusak Pasca Gempa Gunungkidul Malam Ini, Tersebar di 4 Kabupaten DIY
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops PB DIY), melaporkan ada beberapa bangunan mengalami kerusakan akibat gempa Gunungkidul.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berdasarkan situasi terkini pasca gempa Gunungkidul Yogyakarta, dilaporkan ada sekira beberapa rumah atau bangunan mengalami kerusakan, Senin (26/8/2024).
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjateng.com, melalui Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops PB DIY), beberapa bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan itu berada di beberapa wilayah.
Secara rinci adalah sebagai berikut.
Baca juga: "Nggak Terlalu Besar Tapi Bikin Kaget" 3 Menit Warga Banyumas Rasakan Gempa, Berpusat di Gunungkidul
Baca juga: UPDATE Gempa Guncang Gunungkidul Yogyakarta Malam Ini, Berikut Penjelasan Resmi BMKG
Kabupaten Gunungkidul yang terdampak yakni di Kapanewon Nglipar, Semanu.
Data sementara ada sekira 5 rumah rusak.
Lalu di Kabupaten Kulonprogo yang terdampak yakni di Kapanewon Sentolo, ada 1 rumah rusak.
Kabupaten Sleman yang terdampak adalah Kapanewon Prambanan, ada 1 titik di pasar setempat yang rusak.
Kabupaten Bantul ada 1 rumah rusak di Kapanewon Pandak.
Data tersebut didapat dari beberapa informasi yang dihimpun dari TRC BPBD DIY, BPBD Kabupaten-Kota di Yogyakarta, masyarakat, hingga komunitas relawan di Yogyakarta.
Penjelasan Resmi BMKG Mengenai Gempa Gunungkidul
Gempa tektonik di Samudera Hindia atau tepatnya di wilayah perairan Gunungkidul Yogyakarta dengan kekuatan Magnitudo 5,8, tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut terjadi pada Senin (26/8/2024) sekira pukul 19.57.42.
Sesuai hasil analisis pihak BMKG, gempa bumi tersebut memiliki parameter update Magnitudo 5,5.
Adapun episenter gempa bumi berada di koordinat 8,85 derajat lintang selatan, 110,17 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di lautan pada jarak 107 kilometer arah barat daya Gunungkidul dengan kedalaman 42 kilometer.
Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono menyebut, dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempang (megathrust).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.