Berita Regional
Heboh! Oknum Anggota TNI Diduga Ancam Bunuh Petinggi Partai Gerindra
Heboh pria berpakai loreng diduga oknum anggota TNI ancam akan membunuh petinggi Partai Gerindra.
TRIBUNJATENG.COM , MAKASSAR - Heboh pria berpakai loreng diduga oknum anggota TNI ancam akan membunuh petinggi Partai Gerindra.
Aksi teror oknum anggota TNI itu terekam kamera CCTV yang tengah berada di depan rumah.
Dalam video nampak beberapa pria mengenakan pakaian loreng melakukan aksi teror di rumah petinggi Partai Gerindra di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (4/9/2024).
Baca juga: Inilah Sosok Serma Andi Arifuddin Sulaiman Oknum TNI Viral Todongkan Senpi dan Ancam Culik Warga
Bahkan ada terlihat dua oknum yang mengenakan pakaian dinas lengkap.
Berdasarkan rekaman video tersebut, sejumlah pria itu menyatroni rumah tersebut lantaran mencari keberadaan pemilik rumah yang diketahui bernama Hermansyah.
Bahkan salah satu oknum yang mengenakan pakaian loreng itu terlihat mengeluarkan senjata api dan sengaja mengacungkannya ke arah rumah tersebut.
Beberapa warga pun keluar dari rumah mereka lantaran menyaksikan peristiwa itu.
Meski warga sudah mulai berdatangan, beberapa pria itu tetap bertahan di depan rumah.
Pria berpakaian loreng bawa pistol
Berdasarkan informasi, rumah berlantai dua yang terletak di kawasan Jalan Tamangapa Raya 3, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, itu merupakan milik salah satu pengurus Partai Gerindra Sulsel.
Pemilik rumah diketahui menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel, Hermansyah.
Istri Hermansyah yakni Reni menjelaskan bahwa saat dugaan teror itu terjadi kondisi rumahnya dalam keadaan sepi.
Saat itu dalam rumah hanya ada dua orang anaknya yang masih di bawah umur.
"Saya tinggal rumah (keadaan kosong) terkunci, saya pergi jemput anak saya yang satu pulang sekolah. Terus pas saya pulang, diceritakan sama tetangga, ada segerombolan tentara datang, ngamuk, bicara kotor, dia bilang mana ini Bapak Hermansyah, saya mau pecahkan kepalanya, saya mau bunuh," ujarnya, kepada awak media ditemui di kediamannya, Rabu malam.
Reni menjelaskan, saat itu beberapa pria mengenakan pakaian loreng tersebut berupaya masuk ke dalam pekarangan rumahnya.
Bahkan sempat menggertak dua anaknya sambil mengancam akan menembak ke arah rumah.
"Anak-anak juga yang dua mungkin agak trauma. Berbondong tentara masuk, suara keras. Anak saya kan di atas (lantai dua), mungkin dengar ada gedor-gedor di bawah, jadi dia turun. Katanya bawa pistol, dikasih keluar begini. Baru dia sodorkan sama orang pistolnya, sambil tunjuk-tunjuk ini rumah, bilang nanti saya tembak plafonnya ini rumah," katanya lagi.
Reni mengatakan, suaminya telah melaporkan peristiwa dugaan teror itu ke Pomdam XIV/Hasanuddin lantaran diduga ada keterlibatan oknum anggota TNI.
Dia menegaskan, selama ini sang suami sama sekali tidak pernah terlibat masalah dengan orang lain.
Baca juga: Viral Aksi Sok Jago Anggota TNI Todongkan Senjata Api ke Warga, Bahkan Disaksikan Anak Kecil
"Selama ini saya sama bapak tidak ada masalah apa pun sama orang. Bapak sama orang baik-baik saja, tidak ada masalah. Sekarang bapak sementara ada di POM ini melapor," tutupnya.
Sementara itu, Danpomdam XIV/Hasanuddin Kolonel Cpm Imran Ilyas menjelaskan bahwa pihaknya sementara melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut.
"Masih dalam pendalaman, mohon waktu," singkatnya kepada awak media dikonfirmasi terpisah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Petinggi Gerindra Sulsel Diduga Diteror Beberapa Pria Berpakaian Loreng, Sempat Acungkan Senjata Api"
RSUD Kewalahan Tangani Korban Keracunan MBG di Lebong Bengkulu yang Jumlahnya Capai 281 Siswa |
![]() |
---|
Berawal Pakai Narkoba Bersama, David Tusuk Pacarnya hingga Tewas |
![]() |
---|
Musleh Dibacok Tetangga Sendiri gara-gara Rebutan Pohon Jati |
![]() |
---|
Jasad Wanita Nyaris Tanpa Busana Ditemukan di Semak-Semak Lahan Kosong |
![]() |
---|
Anggota TNI Pembunuh Istri Acungkan Jari Tengah ke Keluarga Korban saat Rekonstruksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.