Wonosobo Hebat

Kenalkan Kesenian Wonosobo ke Kancah Internasional, Mulyani Berhasil Raih Penghargaan AKI 2024 

Ist. Disparbud Wonosobo
Sosok Mulyani seniman perempuan asal Wonosobo yang berhasil membawa musik tradisional bundengan dan tari lengger hingga kancah internasional. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Mulyani, seniman asal Wonosobo berhasil meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 dari Kemendikbud Ristek RI untuk Kategori Pelopor dan/Pembaharu. 

Hal tersebut disampaikan Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo Fatonah Ismangil, Jumat (6/9/2024).

Ia mengatakan, Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) akan diserahkan pada tanggal 17 September 2024 di The Tribrata Hotel & Convention Center Jakarta.

Fatonah menjelaskan, Mulyani merupakan seorang pegiat seni yang gigih dan konsisten sejak tahun 1992 di kabupaten Wonosobo.

"Ibu Mulyani mengawali mendirikan sanggar tari Ngesti Laras Wonosobo sampai sekarang. Bekerja sebagai guru seni budaya SMP N 2 Selomerto," ujarnya.

Sosok Mulyani seniman perempuan asal Wonosobo yang berhasil membawa musik tradisional bundengan dan tari lengger hingga kancah internasional.
Sosok Mulyani seniman perempuan asal Wonosobo yang berhasil membawa musik tradisional bundengan dan tari lengger hingga kancah internasional. (Ist. Disparbud Wonosobo)

Tahun ini, Mulyani terpilih sebagai salah satu seniman yang menerima penghargaan dari 23 peserta penerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024. 

"Mulyani juga pegiat seni Kabupaten Wonosobo yang telah memperkenalkan alat musik bundengan juga topeng lengger hingga ke kancah internasional," tambahnya.

Mulyani berhasil mengenalkan alat musik bundengan dan topeng lengger di Melbourne University pada tahun 2018 dan tahun 2023 di Berlin, Jerman.

Tidak hanya itu, Mulyani juga berkesempatan menampilkan tari topeng lengger di Thailand pada tahun 2022 dalam acara Perform Art.

Mulyani menjadi penggiat seni pertama dan satu-satunya yang mewakili Wonosobo di kancah internasional.
 
Mulyani juga pernah dinyatakan berhak atas apresiasi prestasi Ikon Pancasila Tahun 2020, dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Sebagai pendiri sanggar tari Ngesti Laras ini, ia juga terlibat dalam pembuatan film EMPU. Film Empu adalah sebuah film tari yang mengeksplorasi kisah perempuan Jawa di Indonesia. 

Mulyani sebagai pemeran utama melalui gerak menyampaikan pesan cerita bila perempuan harus kuat dan bermartabat. 

Film yang diproduksi oleh Muhamad Alfi Majid ini terpilih dan masuk ke dalam 22 nominasi film terbaik mewakili Asia Tenggara dari Indonesia khususnya Kabupaten Wonosobo pada Pool - Movement Art Film Festival Berlin Jerman pada 11-13 September 2023. (ima)