Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal

Awal Mula Warga Ngamuk Rusak Kantor Polisi, Ada Tahanan Tewas Mencurigakan

Sebuah kantor polisi rusak diamuk warga, semua bermula dari kematian tahanan yang mencurigakan.

Editor: rival al manaf
(Suwandi/KOMPAS.com)
Tangkapan layar video yang beredar di media sosial aksi massa melakukan pengerusakan Mapolsek Kumpeh Ilir, Rabu malam (4/9/2024) 

Oleh karena itu, keluarga mendatangi Polsek Kumpeh Ilir untuk meminta penjelasan polisi. Namun, setiba di lokasi, tak ada anggota polisi yang berjaga.

"Semua anggota polisi tidak ada di tempat saat itu," ungkap A Kasir.

Beberapa jam kemudian, warga mendatangi Polsek Kumpeh Ilir. Lantaran marah tak mendapat kejelasan, massa merusak kantor polisi tersebut.

"Karena tidak ada kejelasan, kami bawa jenazah RA ke rumah sakit untuk dilakukan visum dan otopsi," tutur Winda.

Keluarga menghendaki otopsi karena merasa janggal dengan kematian RA. Mewakili keluarganya, Winda berharap agar kasus kematian adiknya bisa diusut tuntas.

 Jika kematian adiknya disebabkan oleh orang lain, ia meminta pelaku dihukum seadil-adilnya.

"Harapan kami tidak ada yang ditutupi, semua dibuka dan diusut tuntas," jelasnya.

Polisi membenarkan bahwa Polsek Kumpeh Ilir sedang kosong sewaktu keluarga korban mendatangi kantor polisi untuk bertanya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Muaro Jambi AKBP Bram Wahyu Susanto menuturkan, usai meninggalnya RA, beberapa anggota membawa jenazah RA ke puskesmas.

Sementara, anggota lain sedang menangani kasus lain. "Sehingga pada waktu itu polsek kosong," terangnya, Kamis (5/9/2024), dilansir dari Kompas TV.

Bram membenarkan, massa yang ingin bertanya tentang kasus kematian RA, berubah marah karena mendapati tak ada anggota polisi yang berjaga di Polsek Kumpeh Ilir.

"Polsek kosong, sehingga (massa) merasa kesal dengan tidak adanya polisi. Mereka melampiaskan emosinya ke situ (perusakan)," bebernya.

Mengenai kasus kematian RA, Bram mengungkapkan bahwa RA ditemukan dalam kondisi tergantung di sel tahanan.

Ia menjelaskan, RA digelandang ke kantor polisi karena diduga terlibat pencurian. Mulanya, polisi menangkap seorang pencuri.

"Ada kejadian pencurian, tertangkap, kemudian mengakui dia melakukan bersama tiga orang lain termasuk alharhum. Dari keterangan itu almarhum dibawa ke polsek," paparnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved