Wonosobo Hebat

Lansia di Wonosobo Diajari Tangkal Berita Hoaks Melalui Kelas Akademi Digital Lansia-Tular Nalar

Ist. Diskominfo Wonosobo
Suasana kegiatan Akademi Digital Lansia (ADL) - Tular Nalar yang diadakan oleh Mafindo berkolaborasi dengan Aisyiyah Daerah Wonosobo dan Diskominfo Wonosobo berlangsung di Aula TK Aisyiyah 1 Selomerto Wonosobo, Minggu (8/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Ratusan lansia dan prelansia di Wonosobo dibekali bagaimana cara menangkal penipuan online dan juga hoaks melalui Akademi Digital Lansia (ADL) - Tular Nalar.

Kegiatan ini digagas oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) berkolaborasi dengan Aisyiyah Daerah Wonosobo dan Diskominfo Wonosobo bertempat di Aula TK Aisyiyah 1 Selomerto, Minggu (8/9/2024).

Koordinator Wilayah (Korwil) Mafindo Wonosobo, Astin Meiningsih menjelaskan bahwa kegiatan ADL dilaksanakan untuk memberikan edukasi kepada lansia dan prelansia agar mereka kebal terhadap berbagai penipuan online dan juga hoaks.

“Apalagi ini menjelang Pilkada, mereka perlu dibekali pengetahuan agar dapat terhindar dari black campaign, ujaran kebencian dan berbagai hoaks yang akan banyak muncul saat pilkada," ujarnya.

Astin menjelaskan, Mafindo di event besar seperti pilkada turut berperan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak termakan oleh berita-berita hoaks.

Ia mewanti-wanti jangan sampai ada hoaks yang bisa mencederai jalannya demokrasi di Kabupaten Wonosobo. 

“Harapan kami setelah kegiatan ini, karena Aisyiyah memiliki jejaring di kecamatan sampai desa, apalagi senang sekali teman-teman Diskominfo juga bergabung. Informasi yang disampaikan hari ini dapat ditularkan ke lebih banyak orang, seperti tag line dari Tular Nalar," ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta yang hadir dibagi ke dalam 10 kelompok untuk diajak berdiskusi tentang tiga tema utama. 

Tema-tema tersebut terkait modus-modus penipuan digital, kepemiluan terkait Pilkada Serentak dan penginderaan hoaks. 

Dalam sesi diskusi ini, ada 10 fasilitator bertugas memfasilitasi kelompok yang menjadi sarana penyampaian materi.

Selain diikuti oleh peserta dari Aisyiah Wonosobo, kegiatan ADL kali ini juga diikuti oleh Diskominfo Wonosobo bersama komunitas pemuda yang peduli akan literasi digital.

Perwakilan dari Diskominfo bergabung untuk mengetahui pelaksanaan edukasi yang melibatkan lansia karena dalam waktu dekat, Diskominfo Wonosobo juga akan melakukan pelatihan serupa kepada lansia di desa-desa.

Fahmi Hidayat selaku Kepala Dinas Kominfo Wonosobo mengapresiasi langkah Mafindo, Tular Nalar beserta jajaran Aisyiyah Wonosobo dengan kegiatan ini untuk meningkatkan literasi digital di Wonosobo. 

"Kerja kolaborasi seperti ini sangat diperlukan, karena Diskominfo dengan jumlah SDM yang terbatas tidak akan mampu mengedukasi seluruh warga Wonosobo, peran serta dan dukungan seluruh pihak termasuk organisasi masyarakat sangat dibutuhkan," jelasnya.

Selain kegiatan ADL, Mafindo dan Tular Nalar juga melaksanakan kegiatan Sekolah Kebangsaan di SMK N 1 Wonosobo untuk membekali pelajar tentang isu-isu literasi digital dan menyiapkan pemilih pemula dalam menghadapi Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan tanggal 27 November mendatang.

Diketahui, Tular Nalar adalah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana.

Ini sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. 

Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.

Sementara Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. 

Berdiri pada tahun 2016, Mafindo memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. 

Mafindo memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, tidak terbatas pada pencegahan hoaks, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoaks, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput. (ima)