Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Terjebak Macet 17 Jam di Puncak Bogor, Wisatawan Kelaparan hingga BAB Sembarangan

Salah seorang wisatawan asal Jakarta, menceritakan bagaimana ia terjebak macet selama 17 jam.

TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Pengendara terjebak macet total di Puncak, Kabupaten Bogor, pada Minggu (16/9/2024) malam. Warga menyebut, kemacetan ini telah berlangsung selama berjam-jam. 

TRIBUNJATENG.COM, BOGOR - Kemacetan parah terjadi di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Jumar, salah seorang wisatawan asal Jakarta, menceritakan bagaimana ia terjebak macet selama 17 jam.

Kemacetan tersebut terjadi di jalur Puncak Bogor pada musim libur panjang 14-16 September 2024.

Baca juga: Seorang Wisatawan Meninggal Dunia saat Terjebak Macet 8 Jam di Puncak Bogor

Kemacetan terjadi di sejumlah ruas jalan mulai dari wilayah Megamendung, Cisarua, sampai ke Puncak Pass atau perbatasan Cianjur.

"Ini mungkin kemacetan yang luar biasa dibandingkan pada libur-libur lain.

Sudah 17 jam terjebak macet, biasanya hanya 5 jam," ujar pria asal Jakarta itu kepada wartawan, Senin (16/9/2024).

Menurut dia, polisi lalu lintas memang sudah terlihat mengatur lalu lintas dengan menerapkan one way (satu arah) di sepanjang jalan.

Namun peningkatan volume kendaraan ke arah Puncak Bogor, membuat keberadaan polisi tak berpengaruh banyak.

Bahkan kemacetan panjang tak terhindarkan.

"Jadi sebenarnya polisi sudah melakukan pengaturan sejak kemarin siang yaitu one way.

Tetapi karena memang volume kendaraan meningkat, terutama roda dua yang mengunci di sekitar Megamendung, Cisarua, dan sekitarnya.

Jadi awalnya memang kendaraan saling ngunci, terutama roda dua itu," ucapnya.

Dia sendiri bersama rombongan berangkat pulang dari arah atas Puncak Pass, Cianjur, Minggu, pukul 15.00 WIB.

Biasanya, ia hanya butuh waktu 5 jam untuk sampai ke Jakarta.

Tetapi kali ini, waktu tempuh malah lebih lama.

Hal itu disebabkan karena terjadinya antrean kendaraan yang menumpuk di ruas Jalan Raya Puncak.

"Dari kemarin ya sore, terus puncak kepadatannya itu malam sampai subuh tadi, banyak mobil berhenti mematikan mesin di sekitar Puncak Pass, Masjid Atta'wun.

Mereka mematikan mesinnya karena sudah tidak bisa bergerak, baru pagi jam 8 tadi bisa jalan," ucapnya.

Dia bercerita tentang kondisi saat terjebak macet seharian.

Beruntung, masih ada pedagang keliling sehingga rasa lapar bisa diatasi dengan mie instan.

Bahkan, penjual nasi goreng laris manis karena wisatawan yang hendak pulang ke Jakarta kelaparan akibat macet

Namun yang menjadi persoalan adalah buang air besar.

Para bapak-bapak mau tak mau buang air besar di semak-semak.

"Untuk ibu-ibu saking kebeletnya, akhirnya ada yang membentangkan kain di samping kendaraannya dan buang air di situ.

Itu fakta yang terjadi," ucapnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Wisatawan Terjebak Macet 17 Jam di Puncak Bogor, Kelaparan hingga BAB Sembarangan"

Baca juga: Jalur Menuju Dieng Lumpuh, Wisatawan Terjebak Macet Panjang Demi Saksikan Sunrise di Wonosobo

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved