Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Harga Beras di Indonesia Tertinggi se ASEAN, Impor Beras hingga Agustus 2024 Naik 121,34 Persen

Bank Dunia menyebut harga beras di Indonesia 20 persen lebih mahal daripada harga beras di pasar global. Bahkan saat ini harga beras dalam negeri

tribunnews
ILUSTRASI: Bermacam jenis beras dan harganya. 

Dari Thailand

Dia mengungkapkan, selama periode ini Indonesia paling banyak mengimpor beras dari negara Thailand sebanyak 1,13 juta ton senilai 734,77 juta dollar AS, Vietnam sebanyak 0,87 juta ton senilai 542,86 juta dollar AS, Pakistan sebanyak 0,46 juta ton senilai 290,56 juta dollar AS. "Negara asal impor beras tertinggi adalah Thailand," kata dia.

Sementara khusus pada Agustus 2024, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 114,11 juta dollar AS. Secara bulanan (month to month/mtm) dan tahunan (year on year/yoy) nilai impor beras pada Agustus kemarin meningkat masing-masing 4,99 persen dan 22,54 persen.

Selain beras, Indonesia juga mengimpor komoditas pangan lainnya sepanjang 2024 ini. Total impor gandum dan meslin selama Januari hingga Agustus 2024 ini mencapai 8,44 juta ton atau senilai 2,56 miliar dollar AS dan andilnya sebesar 2,01 perse dari total impor non-migas di Indonesia.

"Negara asal impor terbesar untuk komoditas ini adalah Australia," ucapnya. Kemudian, total impor gula selama Januari-Agustus 2024 mencapai 3,38 juta ton atau senilai 2 miliar dollar AS dan andilnya sekitar 1,56 persen dari total impor non-migas Indonesia. "Brazil merupakan negara asal impor gula terbesar," tuturnya.

Penyebab Mahal

Badan Pangan Nasional (Bananas) buka suara soal pernyataan Bank Dunia yang menyebut harga beras di Indonesia menjadi yang termahal di ASEAN. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan harga beras dalam negeri mahal karena biaya produksi yang besar.

Karena itu, petani menaikkan harga agar tetap mendapatkan keuntungan. "Memang betul harga beras di dalam negeri saat ini tinggi, tapi memang biaya produksinya juga sudah tinggi, sehingga kalau kita runut dari cost factor produksi beras di dalam negeri, kalau kita perhatikan memang tinggi, jadi petani juga berhak mendapatkan keuntungan," kata Rachmi.

Rachmi melanjutkan saat ini petani mendapat keuntungan yang cukup karena harga gabah dibeli di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya tanaman pangan, juga sedang dalam kondisi yang baik. (kompas/tribun/cnn/kontan)

Baca juga: Not Angka Pianika Lihat Segalanya Lebih Dekat dan Ku Akan Mengerti

Baca juga: Cara Transfer Sesama GoPay, Akun OVO dan Rekening Bank, Pindahkan Saldo Anti Ribet

Baca juga: Not Angka Pianika Surya Tenggelam Ditelan Kabut Kelam

Baca juga: Sandi Harian dan Daily Combo Hamster Kombat Sabtu 21 September 2024 WALLET, Klaim Sebelum Jam 7!

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved