Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Harga Minyak Dunia Melonjak ke 80.93 Dollar AS Dampak Timur Tengah Memanas

Situasi Timur Tengah yang menanas berdampak pada harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 3 persen pada akhir perdagangan Senin (8/10/2024) waktu

Editor: m nur huda
Jalaa MAREY / AFP
Roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel di atas wilayah Upper Galilee di Israel utara pada 27 September 2024. Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengatakan bahwa mereka menargetkan kota Safed di Israel utara pada 27 September, dalam serangan pertamanya sejak serangan Israel berturut-turut di bentengnya di Beirut selatan yang menghancurkan enam bangunan. 

 TRIBUNJATENG.COM - Situasi Timur Tengah yang menanas berdampak pada harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 3 persen pada akhir perdagangan Senin (8/10/2024) waktu setempat atau Selasa (9/10/2024) pagi WIB.

Pelaku pasar sedang menunggu apakah Israel akan membalas serangan Iran.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 3,69 persen atau 2,88 dollar AS AS ke level 80,93 dollar AS per barrel. 

Sementara minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,71 persen atau 2,76 dollar AS ke level 77,14 dollar AS per barrel.

Kedua acuan harga minyak dunia itu sudah melonjak sejak pekan minggu lalu karena kekhawatiran bahwa Israel dapat menyerang industri minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik yang diluncurkan Teheran.

Harga minyak mentah Brent melonjak 8,43 persen pekan lalu, menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2023.

Sedangkan minyak mentah WTI AS melonjak 9,09 persen, menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2023. 

Pada Jumat lalu, Presiden AS Joe Biden melarang Israel menyerang fasilitas minyak Iran.

Larangan ini setelah harga minyak melonjak 5 persen pada hari Kamis, usai Joe Biden menyatakan bahwa AS sedang berunding dengan Israel untuk kemungkinan serangan ke Iran.

Selain itu, Biden juga mengatakan bahwa dirinya menentang Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, Helima Croft menyebut, masih belum jelas bentuk pembalasan seperti apa yang akan diambil Israel terhadap Iran.

Menurutnya, dampak terhadap pasar minyak akan terasa signifikan jika Israel menyerang Pulau Kharg di Teluk Persia, Iran, yang dilalui 90 persen ekspor minyak mentah Iran

"Kita benar-benar harus melihat apa yang diserang Israel, dan seperti apa mekanisme respons Iran," kata Croft.

Namun, yang pasti, sudah lama kita tidak pernah sedekat ini dengan perang regional," imbuhnya.

Wakil presiden pasar minyak di Wood Mackenzie, Alan Gelder mengatakan, pasar saat ini hanya memperkirakan kemungkinan Israel menyerang fasilitas minyak Iran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved