10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Keamanan Warga Semarang Terpantau 14 Ribu Kamera CCTV Berkah Program Smart Cities
Ada sekitar 14 ribu kamera CCTV dengan 7.862 titik terpasang Network Video Recorder (NVR) di Kota Semarang
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Maling yang beraksi di RT 3 RW 4, Kelurahan Krapyak, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, itu tak menyangka kejahatannya terekam kamera pengawas (CCTV). Dia tak berkutik ketika warga menunjukkan bukti dari hasil rekaman.
Alan Henry, warga setempat, masih ingat merah padamnya wajah si maling menahan malu. Semula tegas membantah, akhirnya mengaku dan memohon ampun atas perbuatannya.
"Saat itu, di lingkungan kami ada yang kemalingan. Dicek di CCTV, memang benar ada yang mencuri. Kami punya bukti untuk itu," ujar Alan, Rabu (9/10/2024).
Saat ini, ada dua CCTV bantuan dari Pemerintah Kota Semarang yang terpasang di wilayahnya. Keduanya dipasang di sudut yang kerap dilewati warga.
Adapun monitor berada di Balai RW yang berada di depan rumah Alan. Keberadaaan kamera ini, menurutnya, sangat membantu dalam pengawasan kamtibmas di RT 3 RW 4 Krapyak.
Tak hanya itu, ketersediaan CCTV ini juga dilengkapi wifi. Jadi masyarakat bisa mengakses internet secara gratis.
"NMemang belum seluruhnya terpasang internet. Yang pasti, wifi-nya bisa dimanfaatkan oleh warga jadi internet gratis," ucapnya.
Manfaat dari CCTV RT yang dipasang pemerintah juga dirasakan warga RT 3 RW 2 Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Tutuk Carita. Melalui CCTV tersebut, keamanan lingkungan bisa terpantau.
"Pernah tawuran, ada anak-anak masuk ke kampung, cek di CCTV terlihat. Apakah orang sini atau bukan itu terlihat," tandasnya.
Di lingkungannya, juga ada dua CCTV yang terpasang. CCTV tersebut terkoneksi dengan monitor yang ditempatkan di rumahnya sebagai ketua RT.
Setiap RT dibekali username dan password yang nantinya bisa mengecek jika ada kejadian yang diperlukan bukti melalui CCTV. Cara ini telah membantu warga dalam mengatasi persoalan kamtibmas.
Perlu diketahui, pengembangan digitalisasi dalam pelayanan publik oleh pemerintah daerah terus digenjot selama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Instruksi Presiden ini di antaranya mewujud dalam program pengembangan Gerakan Menuju 100 Smart Cities.
Program ini mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan, dan terpercaya. Namun, Presiden saat meluncurkan gerakan ini menyebut kota pintar tidak hanya mengenai penggunaan teknologi atau pembangunan fisik semata.
“Yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat membangun pola pikir, sikap dan karakter masyarakat yang lebih baik. Jadi semua ini menuju kepada kebaikan,” tegas Jokowi.
Gerakan Menuju 100 Smart City ini merupakan program yang dimulai sejak 2017. Bertujuan mendampingi 100 kota/kabupaten sebagai percontohan dalam menyusun rencana induk (master plan) Smart City dan menerapkannya pada masing-masing daerah.

Program ini diinisiasi oleh Kementerian Kominfo, Kemenpan RB, Kemendagri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kemenkeu, Kemenko Perekonomian, dan Kantor Staf Presiden (KSP). Smart City merupakan salah satu konsep pengembangan kota/kabupaten berdasarkan prinsip teknologi informasi yang dibuat untuk kepentingan bersama secara efektif dan efisien.
Kota Semarang merupakan daerah yang turut melaksanakan program Smart Cities ini. Beragam program digitalisasi diwujudkan dalam sejumlah aspek.
Bahkan berkat program digitalisasi ini, Pemkot Semarang meraih ganjaran penghargaan Smart Cities oleh pemerintah pusat. Nah, satu dari beberapa penerapan program Smart Cities yang sangat dirasakan manfaatnya oleh warga adalah pemasangan fasilitas CCTV di setiap RT.
Fasilitas CCTV di Kota Semarang ini bisa diakses secara online dan real time. Pemasangan CCTV ini merupakan bagian dari Semarang mendukung Smart City dalam peningkatan pelayanan masyarakat, terutama pada bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di tengah era digitalisasi.
Hingga saat ini, ada sekitar 14 ribu kamera CCTV, dengan 7.862 titik terpasang Network Video Recorder (NVR). CCTV di Kota Semarang pun bisa dipantau secara langsung oleh masyarakat melalui Pantau Semar.
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto memaparkan, pengadaan dan pemeliharaan CCTV RT terpasang melalui anggaran kecamatan. Adapun Diskominfo menyiapkan internet free agar CCTV tersebut bisa terkoneksi dan terintegrasi pada sistem yang dimiliki Pemerintah Kota Srmatang.
"Tahun ini, internet tersalurkan 5.569 titik teraliri internet. Warga juga bisa online ambil data di sana," sebutnya.
Dia mengakui dinamika di lapangan menjadikan belum seluruh CCTV berfungsi secara optimal. Namun, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya memperbaiki untuk menciptakan kamtibmas.
"Kebijakan ini harapan kami ke depan jadi kolaborasi yang baik. Kami sudah sama-sama menikmati bagaimana manfaat cctv untuk membantu keamanan," ujarnya.
Pengungkapan beberapa kasus kejahatan di Semarang terbantu berkat keberadaan CCTV ini. Di antaranya kejadian tawuran yang dilakukan gangster, beberapa waktu lalu.
Kepolisian bisa mengambil data dari CCTV tersebut sehingga kasus tersebut segera terselesaikan. Tak hanya itu, kasus pembunuhan di Banyumanik beberapa tahun silam juga turut terbantu adanya CCTV RT.
Kejadian laporan kehilangan mobil di belakang Balai Kota Semarang juga bisa ditelusuri melalui CCTV RT. Aksi pelaku curanmor itu terpantau kamera pengawas.
Pemerintah Kota Semarang juga telah menerbitkan Perwal Nomor 5 Tahun 2019 mengenai pengadaan dan pemasangan CCTV di menara telekomunikasi. Melalui perwal ini, Diskominfo mengajak masyarakat dan stakeholder memasang kamera pengawas sebagai kerjasama dalam ketertiban di area publik.
"Kami mencoba berkolaborasi, bergerak bersama kaitan dengan beberapa masyarakat, pengusaha, yang nanti berada di pinggir jalan bagaimana data-data CCTV mereka diintegrasikan dengan portal pantau semar sehingga bisa menambahkan jumlah CCTV yang terintegrasi," paparnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.