10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Nyaman dan Megahnya Gerbang Langit Jawa Tengah Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang
Pengembangan bandara Ahmad Yani Semarang menjadi bagian program Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi Rp 2,2 triliun
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Senyum Alexander Cahyo Wicaksono (37) mengembang menatap layar gawai di genggaman tangan kirinya. Warga Tegalsari, Kota Semarang, itu kemudian mengaduk kopi panas memakai sendok sebelum menyeruput perlahan, Kamis (10/10/2024).
Alex sengaja mampir dulu di kafe yang berada di terminal keberangkatan penumpang Bandar Udara (Bandara) Jenderal Ahmad Yani Semarang, siang itu. Pegawai sebuah bank nasional ini akan terbang ke Jakarta menjalankan tugas kantor.
"Suasana bandara baru Semarang ini nyaman. Terminalnya luas, ada banyak jenis kuliner. Tidak hanya penumpang, pengantar atau penunggu pun merasa senang karena suasananya seperti mal," jelas dia.
Karena pekerjaan, dia rutin terbang dari Semarang ke Jakarta atau kota lain minimal tiga bulan sekali sejak 10 tahun silam. Alex pun bisa membandingkan situasi bandara lama sebagai "gerbang langit Jawa Tengah" dengan bandara yang ada sekarang.
Menurutnya, perbedaan yang paling mencolok adalah kemegahan bangunan terminal baru dan fasilitas yang memadai. Di bandara lama, ukuran terminal yang kecil dan sarana minim menjadikannya terkesan kumuh.
"Sekarang ini bandara lebih bagus, parkiran luas, terminal lega. Bandara lama sempit dan panas, cari parkir saja susah," jelas dia.
Kelebihan lain, pengguna jasa bandara merasa lebih aman dalam perjalanan. Kendaraan yang menuju ke terminal baru tak perlu lagi melintas di jalur kereta api.

Ia mengaku puas atas pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat, satu di antaranya bandara di Semarang.
"Kalau diminta menyebutkan satu contoh pembangunan oleh Presiden Jokowi, ya Bandara Ahmad Yani. Bisa dilihat dan dirasakan, yang sekarang jauh lebih baik dan bagus," tandas Alex.
Program Strategis Nasional
Pengembangan bandara Ahmad Yani memang menjadi bagian program Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 dengan nilai investasi Rp 2,2 triliun. Terminal baru ini diresmikan Jokowi pada 7 Juni 2018, empat tahun setelah groundbreaking proyek pengembangan bandara pada 17 Juni 2014.
Stakeholder Relation Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani, Ahmad Zulfian Noor, mengatakan pada 31 Januari 2019 terminal kargo baru menyusul diresmikan. Berlanjut 21 Oktober 2019 dengan peresmian graha dan patung Jenderal Ahmad Yani sebagai tetenger bandara.
"Pengembangan selanjutnya adalah meluncurkan Multi Sensory and Special Needs Service Holding Room. Merupakan ruangan khusus bagi pengelola bandara," jelas Zulfian.
Penting diketahui, terminal baru memiliki luas area 59.406,95 meter persegi atau hampir sembilan kali lebih besar dibanding terminal lama yang hanya 6.708 meter persegi. Dari sisi kapasitas, terminal baru mampu menampung 6,9 juta penumpang per tahun atau 19 ribu penumpang setiap hari. Adapun terminal lama hanya 800 ribu penumpang per tahun.
Luasan apron terminal baru mencapai 72.522 meter persegi. Jadi mampu menampung 12 pesawat berbadan ramping (narrow body) atau konfigurasi sepuluh pesawat narrow body dan dua pesawat berbadan lebar (wide body) kargo.
"Kemudian secara rinci, terminal baru ini memiliki tiga lantai. Berbagai fasilitas tersedia di masing-masing lantai," imbuhnya.
Lantai satu memiliki luas kurang lebih 29.529,69 meter persegi. Fasilitas yang disediakan yaitu area drop zone dan pick up zone, costumer service desk and airline, 30 check in counter, public area, area keberangkatan dan kedatangan, ruang transit, area komersial, screening check point, 2 mushola, dan 11 toilet.
Lantai 2 seluas 15.684,53 meter persegi dengan fasilitas ruang tunggu, customer service desk, reading and internet corner, kids zone, commercial area, 2 mushola, dan 6 toilet. Lantai 3 seluas 14.192,73 meter persegi dengan fasilitas Concordia lounge, VIP room, 2 mushola, kids zone, dan 3 toilet.
Fasilitas lain yang dimiliki adalah boarding gate. Penerbangan domestik memiliki 5 gate dengan kapasitas 874 kursi, internasional 1 gate berkapasitas 268 kursi.
Kemudian ada dua unit converyor belt untuk domestik dan 1 unit untuk internasional. Bandara juga dilengkapi Fight Information Display System dengan server 4 unit dan display 152 unit.
Tak hanya itu, counter Imigrasi juga disediakan untuk kedatangan 3 unit dan keberangkatan 4 unit. Ada ratusan troli yang disediakan guna memudahkan penumpang membawa barang-barangnya .
Keberadaan berbagai fasilitas ini juga menuai pujian Arie Setiarto, staf maskapai Lion Air, yang sehari-hari bertugas di Bandara Jenderal Ahmad Yani. Menurutnya, di terminal baru pengguna jasa bandara merasa lebih nyaman karena dimanjakan sarana dan prasarana memadai.
"Paling mencolok, ada mesin check in counter. Jadi tidak perlu antre kecuali bagasi. Maskapai kami juga menggunakan aplikasi check ini tapi ada penumpang yang lebih terbiasa check in di bandara," ujarnya.

Akses menuju bandara yang bebas macet tak luput dari sanjungannya . Selain itu, ada pilihan transportasi menggunakan layanan bus rapid transit (BRT) bagi mereka yang tidak membawa kendaraan pribadi atau naik taksi.
Apresiasi atas perkembangan bandara juga diungkapkan Muhammad Hamdi, pemilik agensi JNT. Pelaku usaha agensi ekspedisi yang ada di Jawa Tengah dapat lebih mudah mengirimkan barang ke luar Jawa.
"Pengiriman bisa lebih cepat kalau ke luar Jawa, khususnya ke Indonesia Timur. Tidak perlu lagi menggunakan truk, cukup melalui pesawat bisa lebih cepat," kata dia.
Dia bersyukur terminal kargo baru lebih luas dibandingkan bandara lama. Daya tampung pun menjadi lebih besar.
"Kalau di bandara baru ini lebih luas, agennya lebih banyak. Di bandara lama sempit sampai overload, barang-barang sampai diletakkan di luar bangunan," tuturnya.
Hamdi yakin pembangunan dan pengembangan sejumlah bandara di era Jokowi sangat relevan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Pembangunan bandara di mana-mana bisa dilihat bahwa ekonomi bertumbuh pesat," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.