Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Emas

Harga Emas Cetak Rekor Lagi

Harga emas melanjutkan kenaikannya di atas 2.774 dolar AS per ons troi di perdagangan Rabu (30/10).

tribunjateng/dok
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) di wilayah Semarang naik lagi pada Rabu (6/9/2017) ini. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Harga emas melanjutkan kenaikannya di atas 2.774 dolar AS per ons troi di perdagangan Rabu (30/10).

Naiknya harga emas didorong oleh ketidakpastian politik menjelang Pilpres Amerika Serikat (AS), serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Dalam risetnya, tim riset Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) mengatakan, ketidakpastian dari pemilu AS dan konflik timteng itu, lantas membuat pelaku pasar beralih ke emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).

Saat ini, pelaku pasar sedang mengamati dengan seksama pemilihan umum AS yang akan berlangsung pada 5 November. Menurut survei cepat, peluang Trump untuk menang telah meningkat menjadi 52 persen, dibandingkan dengan 48 persen untuk Wakil Presiden Kamala Harris.

Meski demikian, calon dari Partai Demokrat ini masih unggul tipis di sebagian besar jajak pendapat nasional.

Tim riset ICDX menganalisis, peningkatan harga emas saat ini membawa level support beralih ke area 2.700 dolar AS dan resistance terdekat berada di area 2.755 dolar AS.

Support terjauhnya berada di area 2.660 dolar AS hingga ke area 2.610 dolar AS, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area 2.764 dolar AS hingga ke area 2.790 dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Rabu (30/10), pukul 17.35, harga emas berada di level 2.782,39 dolar AS per ons troi. Harga emas terpantau menguat sekitar 0,28 persen dari sehari sebelumnya di 2.774,74 dolar AS per ons troi.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Lukman Leong mencermati, sebenarnya tidak ada sentimen khusus yang mendukung kenaikan harga emas mencapai level tertinggi atau All Time High (ATH) kali ini.

Sentimen yang meliputi lonjakan harga emas masih sama, namun keyakinan investor semakin kuat.

"Investor sekarang semakin yakin harga emas masih akan terus naik dan upside masih cukup besar, kemungkinan bisa mencoba level psikologis 3.000 dolar AS hingga akhir tahun, jika dilihat dari kecepatan penguatan emas beberapa bulan terakhir," ucapnya, saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (30/10).

Lukman menyebut, faktor potensi kemenangan Trump mungkin akan sangat berperan dalam jangka waktu pendek ini bagi pergerakan pasar termasuk harga emas. Namun, tidak sedikit pula investor yang menganggap siapa pun pemenangnya, harga emas tetap akan naik.

"Kemenangan Trump dianggap bisa merusak ekonomi global, melebarkan secara besar-besaran defisit anggaran AS, dan bisa menciptakan kekhawatiran yang besar dan aksi flight to safety," jelasnya.

Menurut dia, target harga emas di level 2.800 dolar AS per ons troi memang sudah tidak jauh. Selain itu, level 3.000 dolar AS juga tidak di luar jangkauan.

Dalam jangka pendek, pilpres AS dan situasi konflik Timur Tengah ataupun konflik Ukraina dan Rusia masih tetap akan menjadi fokus investor.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved