Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

HMPS Perbandingan Madzhab UIN Saizu Gelar Seminar Bahas Impact Paslon Tunggal Bersama KPU dan DPRD

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbandingan Madzhab, Fakultas Syariah UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menggelar

|
Editor: galih permadi
istimewa
HMPS Perbandingan Madzhab UIN Saizu Gelar Seminar Hukum Bahas Impact Paslon Tunggal dalam Demokrasi Bersama KPU dan DPRD Banyumas 

TRIBUNJATENG.COM - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbandingan Madzhab, Fakultas Syariah UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menggelar Seminar Hukum bertema “Impact Paslon Tunggal dalam Demokrasi Menurut Fikih Siyasah dan Hukum Positif.”

Seminar hukum tersebut berlangsung di Hall Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto, Kamis (31/10/2024). Seminar menghadirkan narasumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Akademisi Fakultas Syariah, serta Anggota DPRD Kabupaten Banyumas.

Koordinator Program Studi Perbandingan Madzhab, Luqman Rico Khashogi menyebutkan, seminar ini menjadi wujud nyata pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Seminar hukum yang diikuti Wakil Dekan Fakultas Syariah dan mahasiswa Fakultas Syariah ini menghadirkan tiga narasumber utama. Antara lain, Anggota KPU Banyumas Sufi Sahlan Ramadhan, Akademisi Fakultas Syariah Dr Bani Sarif Maula dan Anggota DPRD Kabupaten Banyumas Dr Supangkat.

Dalam pemaparannya, Dr Supangkat menekankan pentingnya wawasan politik di kalangan masyarakat Kabupaten Banyumas. Dia juga menguraikan dampak positif dan negatif dari sistem Pilkada, khususnya dengan kehadiran paslon tunggal.

Sementara itu, Sufi Sahlan dari KPU Banyumas menyebutkan mengenai peran KPU dalam menjaga asas-asas pemilihan yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil demi stabilitas demokrasi yang sehat. Dia juga membahas tantangan seperti politik uang dan hoaks.

Selain itu polarisasi sosial turut dibahas, terutama dalam kaitannya dengan menjaga stabilitas politik di tingkat daerah. Sementara Dr Bani Sarif Maula, sebagai akademisi, memperluas diskusi dengan perspektif Fikih Siyasah, menggarisbawahi pentingnya politik yang berlandaskan keadilan, kemaslahatan, dan kejujuran sesuai nilai-nilai syariah.

Dia mengajak para mahasiswa untuk tidak apatis terhadap politik dan memahami peran mereka dalam menciptakan demokrasi yang sehat. Diskusi berlangsung hangat dengan sesi tanya jawab yang diikuti antusias oleh para peserta, terutama mahasiswa Fakultas Syariah.

Beberapa pertanyaan menyentuh isu kritis, seperti ambang batas parlemen atau parliamentary threshold, yang berkaitan erat dengan dinamika politik dan demokrasi di Indonesia. Seminar ini mendorong peserta untuk terus meningkatkan pemahaman politik serta berkontribusi positif dalam perubahan masyarakat.(*) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved