Berita Semarang
RFId Tekan Pengeluaran BBM Kendaraan Pelat Merah di Semarang, Disperkim: Ngirit 20 Persen
Teknologi Radio Frequency Identification (RFId) tetbukri menekan pengeluaran kendaraan plat merah di Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUBJATENG.COM, SEMARANG - Teknologi Radio Frequency Identification (RFId) tetbukri menekan pengeluaran kendaraan plat merah di Kota Semarang.
RFId ini telah diterapkan di beberapa organisasi pemerintah daerah (OPD).
Di antaranya, Disperkim yang telah merasakan lebih hemat 20 persen untuk biaya bahan bakar minyak (BBM) kendaraan dinas maupun operasional.
Baca juga: Lebih Transparan, Pengadaan BBM Kendaraan Disperkim Kota Semarang Pakai Fleet Card RFID
Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo menyebut, telah menggunakan RFId sejak 2023 lalu.
Penerapan RFId ini dalam rangka untuk efisiensi BBM.
Sebelumnya, pengisian BBM kendaraan dinas ataupun operasional menggunakan sistem kupon.
Menurutnya, ini rawan disalahgunakan.
Sementara sistem RFId, hanya bisa digunakan oleh satu mobil serta tidak bisa diuangkan.
Sistem pengisiannya pun dilakukan di SPBU Coco milik Pertamina.
"Dulu kan pakai kupon. kalau kupon ini bisa dicairkan mobil lain. kalau RFID enggak bisa, karena sistemnya plat dan sudah tercatat," terangnya.
Yudi menjelaskan, setiap kendaraan dinas ataupun operasional dijatah bahan bakar sesuai dengan kebutuhan.
Disperkim telah mengkaji kebutuhan BBM setiap kendaraan.
Dia mencontohkan satu kendaraan dinas dijatah Rp 3 juta per bulan untuk bahan bakar .
"Kalau kurang ya nambah sendiri, kalau lebih ya kembali ke kas daerah," jelasnya.
Dengan sistem ini, dia membeberkan, Disperkim dapat melakukan efisiensi kendaraan operasional dan dinas untuk anggaran bahan bakar sekitar 20 persen.
"Lumayan bisa efisiensi anggaran, sekitar 20 persen," sebutnya.
Tak hanya Disperkim, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang juga telah menggunakan RFId.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, belum seluruh kendaraan dinas menggunakan RFId. Masih sekitar 40 kendaraan dinas yang menerapkan teknologi ini.
Baca juga: Disperkim Gagas Simpan Pinter Awasi Penggunaan Listrik untuk PJU di Semarang
Menurutnya, sistem tersebut memudahkan dalam segi laporan pertanggungjawaban dan bisa menekan transparansi anggaran.
"Jelas lebih transparan, misal jatah servis dan BBM per kendaraan Rp 34 juta, untuk BBM kan lebih mudah SPJnya," sebutnya.
Dia berencana menerapkan RFId untuk alat berat, mesin potong rumput, mesin pompa dan lainnya agar kontrol lebih mudah. (eyf)
Gagal Penuhi Target Emas, Kontingen Catur Jateng Sebagai Tuan Rumah Pomnas XIX Hanya Raih Segini |
![]() |
---|
BSB Village Gelar Pasar Rasa, Buka Akses Danau dan Lepas 16.000 Benih Ikan |
![]() |
---|
Siap-siap! Warga Diminta Tampung Air di Tandon, 2 Hari Ada Perbaikan Intake Jatibarang Semarang |
![]() |
---|
Momen Langka Terpidana Korupsi Mbak Ita dan Suami Diizinkan Ke Luar Lapas Semarang Hadiri Pernikahan |
![]() |
---|
Bus Trans Semarang Tanpa Penumpang Kecelakaan Tunggal Saat Uji Coba di Mijen: Diduga Rem Blong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.