Suasana Nobar Debat Perdana Pilkada Kendal, Pendukung Saling Olok Visi - Misi Paslon Tapi Tetap Adem

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Perbedaan suasana nobar debat perdana Pilkada Kendal begitu terasa malam ini di Gedung DPRD Kendal, Senin (4/11/2024).

Saat para tamu VIP yang masuk di ruang debat cukup tertib, hal sebaliknya terjadi di luar ruangan.

Pendukung yang berada di luar ruangan saling mengolok-olok terhadap visi misi yang disampaikan masing-masing pasangan calon.

Meskipun ramai olok-olokan, namun suasana adem dan tenteram masih kental terasa.

Momen itu, terjadi setiap kali masing-masing paslon mengemukakan visi misi, maupun menjawab pada sesi pertanyaan.

Tak ada tindakan anarkis, ataupun mengolok-olok antar pendukung. 

Mereka hanya saling mengolok-olok visi misi yang disampaikan ketiga paslon.

"Dobol, dobol, dobol, huu, huuu," teriak massa di luar ruangan DPRD Kendal saat nobar debat perdana.

Adapun pendukung yang hadir di luar ruangan berjumlah masing-masing 50 orang untuk tiap paslon. 

Masing-masing pendukung paslon terpisahkan oleh sekat pagar besi, dengan 3 layar lebar yang disiapkan.

Sebagai antisipasi kerusuhan, Polres Kendal pun telah menyiapkan 162 personil. 

Wakapolres Kendal, Kompol Indra Jaya Syafputra mengatakan keamanan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan debat.

"Keamanan dan ketertiban debat tanggung jawab bersama yang harus dijalankan dengan loyalitas penuh terhadap institusi," katanya saat memimpin apel di halaman gedung DPRD Kendal, Senin (4/11/2024).

Kabag Ops Polres Kendal, AKP Abdullah Umar mengatakan, pihaknya menggunakan sistem pengamanan berlapis untuk menjaga kondusivitas jalannya debat Pilkada perdana ini.

"Nanti kami tempatkan pasukan mulai ring 1 sampai ring 3," katanya.

Ia menerangkan, penjagaan keamanan dimulai dari area luar gedung hingga dalam gedung.

Ia pun tegas bakal melarang massa yang masuk tanpa id card resmi dari KPU. 

"Yang tidak pakai id card tidak diperkenankan masuk," sambungnya. 

Sementara itu, ketua KPU Kendal Khasanudin mengatakan ajang debat merupakan momentum untuk menyampaikan visi misi kepada masyarakat secara gamblang. 

Selain itu, melalui momen ini masyarakat bisa menjadi lebih jeli dalam memilih calon pemimpin Kabupaten.

"Untuk memanfaatkan momentum menyampaikan visi misi, bisa juga menjadi referensi untuk memantapkan dalam memilih calon yang diharapkan," tandasnya. (ags)