Gunung Lewotobi Meletus
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Erupsi Besar, 10 Orang Meninggal Tertimpa Batu Panas
Warga yang tinggal di belasan desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) merasakan dampak akibat Gunung Lewotobi
TRIBUNJATENG.COM, FLORES TIMUR -- Warga yang tinggal di belasan desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) merasakan dampak akibat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus, pada Senin (4/11/2024) dini hari.
Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Lewotobi meletus mulai Minggu (3/11/2024) pukul 23.27 Wita. Letusan berlangsung selama 1.450 detik.
Saat ini, gunung api berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berstatus awas atau level IV per 3 November 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan letusan Gunung Lewotobi Laki-laki berdampak ke sejumlah desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Ile Bura, dan Kecamatan Titehena.
Wilayah terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki: Kecamatan Wulanggitang Desa Pululera Desa Nawokote Desa Hokeng Jaya Desa Klatanlo Desa Boru Desa Boru Kedang. Kecamatan Ile Bura Desa Dulipali Desa Nobo Desa Nurabelen Desa Riang Rita. Kecamatan Titehena Desa Konga Desa Kobasoma Desa Bokang Wolomatang Desa Watowara.
Abdul Muhari juga melaporkan, dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki merusak fasilitas umum, kendaraan milik warga, dan infrastruktur publik, seperti beberapa ruas jalan. Bangunan-bangunan di wilayah sekitar rusak dan roboh akibat tertimpa lontaran material letusan Gunung Lewotobi. Lontaran material vulkanik juga menyebabkan kebakaran di beberapa tempat sehingga membahayakan warga.
10 Orang Meninggal
Sebanyak 10.295 jiwa mengungsi dan 10 orang meninggal dunia. Data sementara dari BNPB mencatat, populasi jiwa terdampak sebanyak 2.734 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 10.295 jiwa. Puluhan jiwa itu berasal dari Kecamatan Wulanggitang sebanyak 2.527 KK atau 9.479 jiwa dan dari Ile Bura berjumlah 207 KK atau 816 jiwa.
Puluhan ribu warga itu diungsikan ke Desa Dulipali dan Desa Lewolaga. Masyarakat desa tersebut bersama dengan pemerintah Desa Lewolaga sudah menyiapkan tempat sekolah sebagai lokasi pengungsian.
Saat ini, tenda-tenda untuk pengungsian sudah didirikan untuk menampung para pengungsi. Sementara itu, hingga Senin (4/10/2024) siang, Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Fredy Moat Aeng mengatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki berjumlah 10 orang.
Mayoritas korban tertimpa batu berukuran besar yang merupakan luntaran material letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata dia.
Saat ini, Fredy yang sedang berada di lokasi kejadian masih melakukan proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur. Meskipun demikian, Fredy mengatakan belum bisa memastikan kerugian akibat kejadian tersebut lantaran masih fokus melakukan pencarian korban pada bangunan-bangunan yang rusak.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah memperpanjang status siaga darurat bencana Gunung Lewotobi Laki-laki hingga 96 hari, terhitung pada 27 September hingga 31 Desember 2024.
Bandara Tutup
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.