Berita Jakarta
Ekonomi RI Melambat BPS Catat Pertumbuhan 4,95 Persen di Kuartal III/2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan III/2024 sebesar 4,95 persen secara tahunan atau year on tear (yoy).
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan III/2024 sebesar 4,95 persen secara tahunan atau year on tear (yoy).
Angka itu melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,05 persen yoy.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2024 atas harga berlaku sebesar Rp 5.638,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan mencapai Rp 3.279,6 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan III dibandingkan dengan triwulan II tumbuh 1,5 persen qtq (quartal to quartal), sedangkan kumulatif sepanjang periode Januari sampai September 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen ctc (cumulatif to comulatif)," jelasnya.
Dari sisi lapangan usaha, Amalia menuturkan, pada triwulan III/2024 secara tahunan seluruh lapangan usaha tumbuh positif.
Ia menyebut, lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.
Total share kelima lapangan usaha ini adalah sebesar 64,94 persen terhadap PDB.
"Lapangan usaha yang tumbuh tinggi antara lain adalah transportasi dan pergudangan yang sejalan dengan meningkatnya jumlah penumpang seluruh moda angkutan dan peningkatan pengiriman barang, serta akomodasi dan makanan minuman yang didorong oleh peningkatan event berskala nasional dan internasional seperti MotoGP Mandalika dan PON ke-21," paparnya.
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan, Amalia menyatakan, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 0,96 persen.
Selain itu, dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi juga ditopang lapangan usaha seperti konstruksi yang memberikan sumbangan pertumbuhan sebesar 0,71 persen, perdagangan yang memberikan pertumbuhan sebesar 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi yang memberikan sumbangan pertumbuhan sebesar 0,45 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Amalia mengungkapkan, pada triwulan III/2024 secara tahunan seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif.
Konsumsi
Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,08 persen dan pada triwulan III 2024, tumbuh 4,91 persen.
"Sementara, komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga atau LNPRT, di mana komponen ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,69 persen, yang didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan pilkada dan pon ke-21," terangnya.
Meski demikian, Amalia mengatakan, konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,91 persen itu sedikit melambat dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 4,93 persen.
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.