Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fakta Penyebab Luka Anak Polisi Korban Guru Supriyani, Bukan Sapu, Ini Penjelasan Dokter Forensik

Menurut dokter forensik, luka yang dialami korban, dinilai seperti disebabkan serangga

Editor: muslimah
istimewa
Polda Sultra bentuk tim khusus untuk selidiki dugaan kesalahan prosedur dalam kasus guru honorer Supriyani, termasuk dugaan penyitaan barang bukti. 

TRIBUNJATENG.COM -- Sidang kasus Supriyani masih berlanjut untuk mendapatkan kebenaran kasus dugaan penganiayaan yang dituduhkan.

Dalam persidangan di PN Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (07/11/2024), hadir saksi ahli dokter forensik.

Dari situ terungkap penyebab luka di tubuh anak Polisi yang sempat menuding dianiaya guru honorer Supriyani.

Baca juga: 3 Ucapan Bupati Konawe Selatan yang Membuat Guru Supriyani Cabut Surat Damai, Bahas soal Karir

Analisa terkait luka di tubuh korban itu diungkap oleh dokter forensik dalam persidangan kasus Supriyani.

Menurut dokter forensik, luka yang dialami korban, dinilai seperti disebabkan serangga.

Padahal selama ini Supriyani dituduh memukul korban menggunakan sapu hingga menyebabkan luka di paha belakang.

Supriyani merupakan guru honorer di SD Negeri 4 Baito.

24 April 2024 lalu, Supriyani dituduh telah memukul D siswa kelas 1B, anak dari Aipda Wibowo Hasyim dan Fitriani Nur.

Supriyani menerangkan bahwa ia sama sekali tidak memukul korban.

Alasan mendasarnya karena korban bukan siswanya dan beda kelas.

Selain itu Supriyani menilai sejak awal luka yang dialami korban seperti melepuh, beda dengan akibat pukulan.

"Saya sempat lihat lukanya, 'coba nak lihat lukanya ibu'. Ternyata lukanya luka melepuh," kata Supriyani.

Keterangan Supriyani senada dengan dr Raja Al Fath Widya Iswara, saksi ahli dalam sidang di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawewsi Tenggara.

dr Raja merupakan dosen Fakultas Kedokteran UHO Kendari.

Dia juga bekerja sebagai dokter forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

Ia menerangkan luka yang dialami D memang memar.

"Tapi melihat garisnya juga seperti luka karena terkena gesekan dengan permukaan benda yang cenderung kasar," katanya.

Kata Raja, benda seperti itu bisa batu atau semacamnya.

"Bukan seperti sapu yang permukaannya halus," katanya.

Bahkan kata Raja, luka seperti itu mirip dengan akibat serangga.

"Kemungkinan lain penyebab luka ini karena serangga," katanya.

Ia berpendapat luka yang dialami anak Aipda Wibowo Hasyim bukan karena sapu seperti barang bukti kasus guru honorer Supriyani.

"Kemungkinan penyebab luka bukan dari sapu yang dibawa sebagai barang bukti. Tidak ada," katanya.

Pendapat dokter forensik ini berbeda dengan keyakinan Aipda Wibowo Hasyim.

"Saat saya dapat itu, luka satu garis lurus ada yang bagian ujung maish bengkak berair," kata Wibowo.

Ia meyakini luka tersebut akibat dipukul.

"Saya duga kemungkinan besar bekas pukulan atau sejenisnya. 'Coba tanya anakmu, anakmu ini sudah dipukul orang'," kata Aipda Wibowo Hasyim.

(TribunnewsBogor.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved