Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

34 Ribu Rumah di Kendal Tak Layak Huni, Pemkab Bangun Penataan Lewat Program Sri Krisna 

Pemerintah Kabupaten Kendal bergerak cepat melakukan penataan dan renovasi rumah tak layak huni yang jumlahnya mencapai 34 ribu.

Foto. Pemkab Kendal
Pemkab Kendal melaunching program Sri Krisna untuk mengurangi angka kemiskinan melalui renovasi rumah tak layak huni   

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal bergerak cepat melakukan penataan dan renovasi rumah tak layak huni yang jumlahnya mencapai 34 ribu.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) rumah tak layak huni itu tersebar merata di seluruh wilayah Kendal.

Untuk mengentaskan masyarakat yang mempunyai rumah tidak layak huni, Pemkab Kendal membuat inovasi program Sri Krisna sebagai bentuk sinergitas dan kolaborasi penanganan rumah tidak layak huni.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kendal, Muhammad Nur Hasyim mengatakan program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, melalui perbaikan dan rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Kendal.

"Kami memiliki komitmen untuk mengentaskan kemiskinan dengan membangun lebih banyak lagi rumah layak huni di Kabupaten Kendal," katanya, Jumat (15/11/2024).

Ia menambahkan, rumah warga yang masuk kategori tak layak huni akan mendapatkan renovasi sesuai konsep bangunan yang telah disediakan.

Akan tetapi, pihaknya tidak begitu saja merenovasi rumah yang tak layak huni agar sesuai klasifikasi penerima bantuan.

Sehingga melalui program Sri Krisna ini diharapkan bantuan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran.

"Kami memastikan bahwa bantuan tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kendal," sambungnya.

Hasyim menerangkan, program pembangunan rumah layak huni dilakukan secara bertahap melalui mekanisme skala prioritas.

"Program ini menargetkan keluarga yang paling membutuhkan terlebih dahulu, harapannya dari 1200 unit pembangunan rumah layak huni tahun ini ke depan bisa lebih meningkat lagi," terangnya.

Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari menuturkan program ini merupakan solusi inovatif untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meski begitu, pihaknya tak begitu saja 'melunak' dalam memberikan bantuan sosial berupa renovasi rumah tak layak huni.

"Tidak semua harus kita beri bantuan sosial nanti malah jadi masyarakat yang pemalas," tegas Agus.

Di sisi lain, Agus juga menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder untuk mensukseskan program Sir Krisna. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved