Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Suami Bakar Istri di Kupang

Meninggal Minggu Siang, Wanita yang Dibakar Hidup-hidup Suaminya di Kupang Sepulang dari TPS

Wanita yang dibakar secara hidup- hidup oleh suaminya, Gabriel Sengkoen selepas pulang dari TPS pada Jumat (27/11/2024) dinyatakan meninggal dunia.

Editor: deni setiawan
surya/galih lintartika
ILUSTRASI garis polisi. 

Sebelumnya telah diberitakan melalui Tribunjateng.com, nasib tragis dialami MM, wanita berusia 44 tahun warga Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Dia mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya yang mencapai sekira 90 persen.

Dia dibakar secara hidup- hidup oleh suaminya, Gabriel Sengkoen selepas pulang dari TPS untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2024.

Kini Gabriel Sengkoen (34) telah ditangkap, setelah diduga membakar istrinya, MM (44) di kediaman mereka di Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (27/11/2024) sekira pukul 17.30 WITA seusai keduanya pulang dari pemungutan suara Pilkada 2024.

Menurut Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, insiden ini bermula dari pertengkaran antara pelaku dan korban.

Seusai pencoblosan, mereka terlibat cekcok.

Pelaku kemudian menyiramkan minyak tanah dan membakar tubuh korban menggunakan korek api.

Setelah teriakan korban, para tetangga berdatangan untuk menyelamatkan MM dan membawanya ke rumah sakit.

Baca juga: Kronologi ODGJ Kabur dari RS Jiwa di Kupang, Bunuh Lansia dengan Sabit dan Botol di Kebun Jagung

Baca juga: Pria Kupang Bunuh Ibu Kandung Pakai Obeng, Polisi: Pelaku Tak Merasa Bersalah

“Kemudian ada teriakan dari korban, para tetangga berdatangan dan menyelamatkan korban serta membawanya ke rumah sakit," jelas Kombes Pol Aldinan di RSUD WZ Johannes Kupang.

Korban saat ini dirawat di ICU RSUD WZ Johannes Kupang dengan luka bakar yang diperkirakan seluas 90 persen di sekujur tubuhnya.

Staf Humas RSUD WZ Johannes Kupang, Jane Ajeng Mbadu mengatakan, kondisi korban sangat serius dan belum bisa ditemui.

"Pasien sementara dalam perawatan dan kondisinya secara psikis kami belum bisa ganggu."

"Karena dia sakit fisik bahkan mental, dua poin yang harus perlu dilihat,” ungkap Jane.

Kapolresta Kupang Kota menegaskan, peristiwa ini murni disebabkan oleh cemburu, bukan karena perbedaan pilihan dalam Pilkada, seperti yang beredar di masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved